Kerjasama Guru Mata Pelajaran dengan Guru BK/Konselor dalam Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar

Kerjasama yang baik dan terencana antara guru mata pelajaran dengan guru bimbingan konseling/konselor sekolah (guru BK/Konselor) dapat membantu mengentaskan kesulitan yang dialami siswa. Kenyataannya kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor di SMP N 34 Padang belum berjalan secara optimal. Indikasinya guru mata pelajaran beranggapan tugasnya memberikan materi pelajaran saja, dan tidak membantu guru BK/Konselor dalam mengentaskan kesulitan belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kerjasama yang dilakukan antara guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran dan guru BK/Konselor yang berstatus PNS di SMP N 34 Padang sebanyak 45 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase.
Temuan penelitian mengungkapkan: (1) kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam kategori sangat baik, (2) kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor dalam mengidentifikasi faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa dalam kategori baik, (3) kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor dalam bantuan pengentasan kesulitan belajar siswa dalam kategori baik, (4) kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor dalam menindaklanjuti permasalahan kesulitan belajar siswa dalam kategori baik.
Berdasarkan temuan penelitian, disarankan (1) Kepala sekolah dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk membantu merumuskan kebijakan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar di sekolah, dengan cara menyusun program dan menetapkan kebijakan berkenaan dengan peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa, (2) Guru mata pelajaran dengan guru BK/Konselor lebih mempertahankan dan meningkatkan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, mengidentifikasi faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa dan merencanakan pemberian bantuan pengentasan kesulitan belajar siswa, serta menindaklanjuti kesulitan belajar secara terjadwal