Studi Faktor Psikologis dalam Pembelajaran Daring pada Mata Pelajaran Fisika di Masa Pandemi Covid19 di SMA Negeri Rejang Lebong.

Pelaksanaan pembelajaran ditengah pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan sistem dalam jaringan. Fakta yang terjadi ketika pelaksanaan pembelajaran daring adalah hasil belajar fisika siswa masih berada dalam kategori rendah dan siswa mengalami kesulitan pada pembelajaran daring mata pelajaran fisika. Solusi dari permasalahan ini adalah melakukan studi faktor psikologis siswa dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran fisika di masa pandemi covid-19 di SMA Negeri Rejang Lebong. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri Rejang Lebong yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2020-2021.Pengambilan sampel menggunakan teknikpengambilan sampel acak kluster terstratifikasi.Instrument dalam penelitian ini adalah angket yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai faktor psikologis siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan analisis data yaitu metode statistik deskriptif yang di dalamnya akan dikemukakan cara-cara penyajian datadengan tabel dan distribusi frekuensi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dinyatakan tiga hasil dari penelitian.Pertama, hasil penelitian faktor minat siswa.Siswa terkadang menyukai pembelajaran daring mata pelajaran fisika. Keterlibatan siswa sekolah kategori tinggi kurang baik dibandingkan sekolah kategori sedang dan rendah. Ketertarikan dan perhatian siswa sekolah kategori tinggi berada dalam kategori baik dibandingkan dengan sekolah kategori sedang dan rendah.Kedua, hasil penelitian faktor motivasi siswa.Siswa pada semua kategori sekolah memiliki penghargaan yang baik serta hasrat dan keinginan berhasil yang baik. Dorongan dan kebutuhan belajar fisika sekolah kategori tinggi lebih besar dibandingkan dengan siswa sekolah kategori sedang dan rendah. Harapan dan cita-cita masa depan belajar fisika sekolah kategori sedang lebih besar dibandingkan dengan siswa sekolah kategori tinggi dan rendah. Kegiatan menarik dan lingkungan kondusif disemua kategori sekolah kurang baik. Ketiga, hasil penelitian sikap ilmiah siswa.Siswa pada sekolah kategori sedang dan rendah mempunyai rasa ingin tahu yang besar sedangkan sikap ingin tahu siswa pada sekolah tinggi menunjukkan hasil yang variatif. Sikap berfikir kritis siswa pada semua kategori sekolah menunjukkan hasil yang variatif. Sikap terbuka siswa dalam kategori baik. Siswa pada sekolah kategori rendah berada dalam kategori baik sedangkan ketekunan siswa pada sekolah tinggi dan sedang menunjukkan hasil yang variatif.