Tinjauan Ulang Produktivitas Pemakaian Alat Berat pada Proyek Pembangunan Jaringan Daerah Irigasi Kawasan Sawah Laweh Tarusan (Paket 1)

Alat berat merupakan salah satu faktor utama dalam pekerjaan proyek, yang bertujuan untuk memudahkan suatu pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai sesuai waktu yang ditentukan. Jenis alat berat yang dipakai pada suatu pekerjaan dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi terhadap pelaksanaan suatu proyek, baik dalam hal biaya maupun waktu pelaksanaan. Pada proyek Pembangunan D.I Kawasan Sawah Laweh Tarusan menggunakan kombinasi dari beberapa alat berat untuk menyelesaikan pekerjaannya. Khususnya pada pekerjaan tanah galian dan timbunan yang mempunyai volume cukup besar yaitu tanah galian 50040.75 M 3 dan tanah timbunan 30315.95 M 3 Jenis alat berat yang digunakan untuk pekerjaan tanah tersebut adalah Excavator sebagai alat untuk menggali dan memuat, Bull dozer digunakan untuk pembersihan lahan dan pembukaan jalan baru, Dump truckuntuk mengangkut material tanah galian dan Vibration Rollerdigunakan untuk memadatkan tanah. Tujuan melakukan perhitungan tinjauan ulang pada produktivitas alat berat tersebut adalah untuk menentukan berapa nilai atau kapasitas alat berat, waktu pengerjaan serta jumlah alat berat yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek setelah itu membandingkaan hasil perhitungan pada proyek sesuai data yang didapatkan dan pengamatan langsung dilapangan. Dari perhitungan ulang yang telah dilakukan diperoleh perhitungan volume galian dan timbunan dihitung berdasarkan asbuilt drawing dengan menggunakan titik koordinat diperoleh galian = 48484.9 m 3 dan timbunan 29538.61 m 3 . Sedangkan untuk nilai produktivitas alat excavator = 57,6 m 3 /jam, Bulldozer = 96,58 m 3 /jam, dump truck = 14,085 m3 /jam dan Vibrating roller = 75 m 3 selanjutnya untuk Kebutuhan alat berat untuk excavator2 unit, dump truck4 unit, Bulldozer 1 unit, dan Vibrating roller 1 unit dan terakhirperhitungan perbandingan waktu pelaksanaan proyek didapat untuk pekerjaan galian = 109 hari, sedangkan pekerjaan timbunan = 66 hari.Dari hasil perhitungan ulang yang telah didapatkan, penggunaan alat berat dari segi produktivitas dan kebutuhan alat berat dapat dikatakan lebih efisien dan efektif. Sedangkan perhitungan penggunaan alat berat di lapangan lebih banyak dikarenakan pemakaian alat yang tidak tepat, lokasi yang cukup panjang dan untuk mempercepat proses pekerjaan proyek.