Kepribadian Sopir Hoyak (Studi Kasus: Sopir Hoyak Trayek Teluk Bayur-Pasar Raya di Kota Padang)

Bertambahnya sarana angkutan umum di Kota Padang diperlukan suatu pengaturan perilaku sopir dalam menjalankan kendaraan bermotor baik itu angkutan umum maupun angkutan pribadi. Warga masyarakat sekitar Teluk Bayur mengeluhkan dengan aksi ugal-ugalan sopir hoyak di bawah umur. Hal ini seharusnya tidak dibolehkan dalam mengemudi angkutan kota, sebab emosi yang dimiliki anak tersebut masih sedang labil. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan kepribadian sopir hoyak trayek Teluk Bayur-Pasar Raya di Kota Padang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepribadian status oleh Ralph Linton. Asumsi dasar dari teori Ralph Linton menjelaskan kepribadian status merupakan seperangkat kepribadian tipikal, yang sesuai dengan status seorang di dalam masyarakatnya. Status tersebut antara lain dapat berkaitan dengan pekerjaannya (occupational status). Pribadi-pribadi yang dapat membawakan kepribadian statusnya dengan baik dan tepat, adalah orang yang penyesuaian dirinya baik. Dalam kenyataan tidak semua orang dapat melakukan hal itu dengan baik, sehingga dapat mengacaukan hidupnya, karena timbul berbagai konflik mental yang dapat mengganggu kesejahteraan hidupnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik dengan tujuan ingin mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan mendalam tentang objek yang diteliti sebagaimana adanya. Informan penelitian 15 orang sopir sopir hoyak, 3 orang sopir dewasa , 5 penumpang, 4 orang tua sopir hoyak, 4 orang polisi. teknik pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara interaktif dan untuk menguji keabsahan data, penulis menggunakan triangulasi data. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Mathew Milles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kepribadian sopir hoyak trayek Teluk Bayur-Pasar Raya di Kota Padang dapat di jelaskan melalui: (1). Suka menyuap (2). Suka ugal-ugalan (3). Suka berkata kasar (4). Suka bergaul bebas, di kalangan sopir hoyak juga terjadi persaingan sesama sopir dalam merebutkan penumpang yang juga sering menimbulkan konflik. Pembentukan kepribadian sopir hoyak sebelum dan sesudah menjadi sopir angkot di pengaruhi beberapa faktor (1). Keluarga, orang tua yang sibuk bekerja sehingga anak mencari kehidupan di luar dan memilih bekerja sebagai sopir angkot. (2). Lingkungan pergaulan, teman pergaulan dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian. (3). Lingkungan kerja(terminal), sopir ini berasal dari kenek yang telah tersosialisasi dengan perilaku sopir hoyak yang sering melakukan pelanggaran dan setelah menjadi sopir cenderung mengulangi perilaku yang serupa.