Optimasi Isolasi DNA dari Sampel Rendang untuk Uji Halal Berbasis Molekuler

Rendang merupakan salah satu makanan populer di Indonesia yang terbuat dari daging sapi sebagai bahan utama. Sebagai negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim, hal ini sangat berpengaruh bagi industri wisata halal. Wisata halal adalah induk dari pariwisata yang sesuai dengan prinsip Islam. Isu makanan halal menjadi isu yang sensitif bagi masyarakat. Maraknya pencampuran bahan non-halal seperti daging babi dalam produk olahan makanan, telah banyak meresahkan masyarakat terutama bagi penganut agama Islam. Teknik PCR mempunyai kemampuan mendeteksi adanya cemaran daging non-halal pada produk makanan. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimasi metode isolasi DNA berbagai jenis rendang (rendang kering, rendang basah, dan rendang kalio). Penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan November 2021-April 2022 di Laboratorium Genetika dan Bioteknologi, Jurusan Biologi, FMIPA, UNP. Optimasi isolasi DNA pada sampel rendang dilakukan dengan 4 metode isolasi yaitu Ribozol, CTAB, Kit Qiaqen dan Kit Promega. Sedangkan uji validitas PCR ND5 dilakukan pada hasil isolasi DNA berbagai jenis rendang dengan 4 metode isolasi DNA di atas. Produk PCR dianalisis dengan elektroforesis gel agarose 2%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil isolasi DNA menggunakan CTAB dan Ribozol diperoleh konsentrasi dan kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan isolasi DNA menggunakan kit isolasi DNA. Uji validitas PCR ND5 pada DNA rendang dari berbagai metode isolasi DNA menunjukkan bahwa DNA yang diisolasi dengan kit Qiagen menghasilkan pita DNA yang tebal, tunggal, dan sesuai ukuran target pada tiga jenis rendang.