Konsep Diri Mahasiawa yang Bergabung dalam Kelompok Ikatan Motor Classic (IMC) Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis untuk melihat masalah konsep diri mahasiswa yang bergabung dalam kelompok IMC di Kota Padang. Konsep diri mahasiswa yang bergabung dalam kelompok IMC diperoleh dari pemahaman dan penilaian mahasiswa itu sendiri terhadap perilakunya dalam kelompok. Selain dari pemahaman dan penilaian dirinya sendiri, konsep diri mahasiswa juga diperoleh dari pemahaman orang lain terhadap dirinya. Di tengah maraknya produksi motor baru dan modern, ternyata masih terdapat kelompok yang masih menggunakan dan mempertahankan motor klasik. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengungkapkan dan mengetahui konsep diri mahasiswa yang bergabung dalam kelompok IMC dan pandangan kelompok motor lain terhadap mahasiswa yang menggunakan motor klasik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konsep diri yang dikemukakan oleh Geroge Herbert Mead. Mead menjelaskan bahwa diri adalah kemampuan khusus menjadi subjek. Diri bukan hanya menjadi objek bagi orang lain, tetapi juga menjadi objek bagi dirinya sendiri. Begitu juga mahasiswa yang menggunakan motor klasik, mereka sebagai subjek yang menilai diri sendiri berdasarkan perilakunya pada motor klasik. Mead mengidentifikasikan diri ke dalam dua fase yaitu “I” dan “me”. “I” bereaksi terhadap “me” yang mengorganisir sekumpulan sikap orang lain diambil menjadi sikapnya sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian interaksionalisme simbolik. Teknik pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Jumlah informan secara keseluruhan adalah 24 orang. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Langkah-langkahnya yaitu mereduksi data, mendisplay data dan penarikan kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep diri mahasiswa yang bergabung dalam kelompok IMC sebagai berikut: (1) kreatif, (2) percaya diri, (3) harus punya biaya banyak, (4) rasa solidaritas yang tinggi. Selain itu pandangan kelompok motor lain terhadap anggota motor klasik yaitu: (1) anggota IMC kompak, (2) anggota IMC eksklusif.