Pengaruh Fasilitas U-Turn terhadap Kinerja Ruas Jalan (Study Kasus: Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang)

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang ada di atas dipermukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Undang-Undang No 38/2004). Terdapat beberapa permasalahan dalam pergerakan lalu lintas di jalan, salah satunya adalah kemacetan. Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak diikuti dengan pelayanan dan prasarana pada ruas jalan menyebabkan terjadinya kemacetan. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan pada ruas jalan salah satunya adalah pada lokasi fasilitas berbalik arah (U-Turn) dimana pada kondisi jam-jam sibuk terjadi tundaan kendaraan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk membahas mengenai pengaruh U-Turn tersebut terhadap kinerja Ruas Jalan (Study Kasus: Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang”). Tujuan dilakukan pembahasan ini adalah untuk menganalisis kinerja fasilitas U-Turn di lokasi Khatib Sulaiman berdasarkan volume kendaraan memutar, waktu tunggu, panjang antrian dan waktu tundaan. Tujuan pembahasan ini juga untuk mengetahui keefektifan U-Trun pada ruas jalan Khatib Sulaiman, Padang. Manfaat dari proyek akhir ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai informasi dalam melakukan pembahasan pada ruas jalan. Pembahasan ini juga dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam proses penentuan jumlah U-Turn. Dari hasil analisis tentang pengaruh fasilitas U-Turn terhadap kinerja ruas jalan, didapatkan banyaknya kendaraan putar balik terjadi pada U-turn 1 arah selatan dengan jumlah kendaraan sebanyak 583.5 smp/jam, dan pada U-turn 2 utara yaitu jumlah kendaraan sebanyak 382.5 smp/jam. Hal ini menyebabkan waktu tunggu dan waktu tundaan meningkat dan terjadi panjang antrian, namum masih dikatakan efektif.