Pengelolaan Fasilitas di Objek Wisata Pantai Taman Nirwana Bungus Teluk Kabung di Kota Padang

Penelitian ini diawali dari hasil pengamatan peneliti mengenai pengelolaan fasilitas Objek Wisata Pantai Taman Nirwana permasalahan yang tampak yaitu villa pantai taman nirwana yang tidak beroperasi, cafe pantai taman nirwana yang tidak buka setiap hari, fasilitas toilet umum yang tidak layak pakai, kolam renang anak-anak yang tidak beroperasi, pos keamanan yang tidak dikelola dengan baik, keadaan jalan yang tidak sepenuhnya diaspal dan terdapat kerikil tajam, tempat duduk/gazebo yang tidak layak, dan belum adanya tempat sampah yang disediakan di pantai taman nirwana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan fasilitas di objek wisata pantai taman nirwana ditinjau dari fasilitas primer dan fasilitas pendukung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana Pengelolaan Fasilitas Objek Wisata Pantai Taman Nirwana. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi yang melibatkan pengelola objek wisata yaitu sebanyak 8 orang. Teknik analisis data kualitatif yang meliputi tiga alur kegiatan yakni, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan Pengelolaan Fasilitas Objek Wisata Pantai Taman Nirwana yaitu: 1) perencanaan, 2) pengorganisasian 3) pengarahan, dan 4) pengendalian di Objek Wisata Pantai Taman Nirwana. Perencanaan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dalam jangka panjang untuk menarik minat wisatawan sehingga menambah pendapatan bagi pengelola dan pemasukan bagi pemerintah. Untuk jangka pendek sebagai kawasan wisata bahari terpadu yang memberikan kenyamanan dan keamanan selama berwisata ke objek wisata yang dilihat dari tujuh aspek yaitu Rumah makan, Toilet, Akomodsi, Keamanan, Biro perjalanan, toko cinderamata, dan Pusat informasi. Rencana pelaksanaan dilakukan dengan menjaga, pemeliharaan, perawatan, pengawasan, perbaikan dalam area-area objek wisata oleh semua pengelola yang bertugas secara rutin dan berkala. Pengorganisasian berkaitan dengan pelaporan biasanyan mengenai laporan kegiatan tahunan yang dikerjakan, jumlah wisatawan yang dilakukan dengan cara lisan berupa laporan pertanggung jawaban untuk kegiatan operasional. Pengarahan yang dilakukan dalam bentuk saling mengingatkan tugas yang akan dilakukan pengelola berupa menjaga kebersihan selama berada di objek wisata. Pengendalian yang dilakukan dengan segera mengambil tindakan sesuai prosedur yang telah ditentukan dengan tindakan korektif yang sesuai prosedur dari masingmasing tugas dan tanggung jawab setiap seksi yang telah ditetapkan.