Hubungan Kelompok Teman Sebaya dengan Pembentukan Karakter Sosial pada Siswa SMA PGRI 1 Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta yang peneliti temukan di SMA PGRI 1 Padang yaitu terdapat siswa yang tidak memiliki karakter sosial yang diharapkan ada pada diri siswa. Hal tersebut diketahui melalui banyaknya siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib di sekolah. Dalam hal ini kelompok teman sebaya diduga mempengaruhi karakter sosial yang dimiliki siswa tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian guna mengkaji hubungan kelompok teman sebaya dengan pembentukan karakter sosial siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan kelompok teman sebaya dengan pembentukan karakter sosial siswa di SMA PGRI 1 Padang. Jenis penelitian ini tergolong penelitian ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA PGRI 1 Padang yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah pada tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitian ini diambil secara proporsional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang. Teknik yang digunakan dalam metode pengumpulan data adalah metode kuesioner atau angket dengan skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji normalitas dengan rumus Liliefors, uji hipotesis dengan rumus korelasi product moment, kategorisasi berjenjang (ordinal) dan koefisien determinan. Hasil uji hipotesis dengan rumus korelasi product-moment diperoleh nilai r hitung 0,525 sedangkan nilai r tabel 0,277, berarti terdapat hubungan kelompok teman sebaya dengan pembentukan karakter sosial siswa. Sumbangan kelompok teman sebaya terhadap pembentukan karakter sosial siswa adalah 27,56%. Pada variabel kelompok teman sebaya siswa berada pada kategori sedang. Hal ini diinterpretasikan bahwa siswa memiliki kriteria yang sedang keterikatannya terhadap kelompok teman sebayanya. Siswa hampir sepenuhnya menginginkan kelompok teman sebaya yang tidak memiliki struktur organisasi yang jelasdan menganggap bahwa kelompoknya bersifat sementara. Dalamkelompoktemansebayainimerekabelajarmengenaikebudayaan yang luas, sehinggamemberikanpengaruhterhadapperkembanganindividu.Pada variabel pembentukan karakter sosial siswa memiliki karakter sosial pada kategori sedang. Kesembilan karakter sosial yang diharapkan tersebut dimiliki olehseluruhsiswa. Tetapipembentukan karakter sosial siswa tidak hanya dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya.Namunjugadipengaruhi olehvariabel lainnya seperti insting biologis, kebutuhan psikologis, kebutuhan pemikiran, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan sosial yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kelompok teman sebaya dengan pembentukan karakter sosial siswa dengan kategori sedang, artinya siswa memiliki kelompok teman sebaya hampir sepenuhnya memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter sosialnya. Jadi apabila kelompok teman sebaya memiliki kriteria yang sedang, akan membentuk karakter sosial yang pada taraf sedang.