Types and Functions of Metaphor in a Child Called “It” Novel

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan majas perbandingan (metafora) beserta tipe dan fungsinya. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana pengarang menggunakan majas metafora secara stilistika. Penelitian ini termasuk dalam kajian semantik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data pada penelitian ini adalah semua majasmetafora yang diperoleh dari novel A Child Called “It”. Data dianalisis dengan cara mengelompokkan setiap majas metafora menurut tipe dan fungsinya masing-masing. Setelah itu, makna pada setiap majas metafora dibandingkan antara makna sebenarnya (literal) dengan makna kiasannya (metafora). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 133 buah majas metafora yang dikelompokkan berdasarkan tipe dan fungsinya. Ada tiga macam tipe majas metafora yang ditemukan, yaitu structural, orientational ,dan ontological. Sebagai kelompok yang terbesar diantara yang lainnya, structural metaphor menjadi jenistipe yang paling banyak digunakan oleh pengarang di novel A Child Called “It”. Dari 133 majas metafora yang ditemukan, 77 (58%) adalah structural metaphor. Begitupun dengan fungsi majas metafora, ada tiga fungsi penggunaan majas metafora yang dianalisis pada penelitian ini. Ketiga fungsinya yaitu, naming, framing, dan changing. Naming adalah fungsi yang paling banyak digunakan pada novel A Child Called “It” tersebut. Penggunaannya yaitu sebanyak 77 (58%). Aspek terakhir yang dianalisis oleh penulisnya itu gaya pemakaian majas metafora yang digunakan oleh pengarang di novel tersebut. Majas metafora tersebut dianalisis berdasarkan struktur novel, yaitu orientasi, komplikasi, klimaks, dan resolusi. Dari keempat struktur, complication adalah yang paling banyak menggunakan majas metafora. Terdapat 51 majas metafora atau 38% dari keseluruhan.