Dokumentasi Kesenian Tradisional Minangkabau Tari Piring Suluah dalam Bentuk Audio Visual.

Seperti yang telah diketahui Minangkabau merupakan salah satu daerah yang mempunyai keanekaragaman seni dan budaya. Bentuk-bentuk itu dapat di lihat dari kesenian seperti tarian dan nyanyian. Salah satu dari kesenian itu adalah adalah Tari Piring Suluah, Tari Piring Suluah adalah seni tari dengan piring di tangan yang menggambarkan rasa kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Minangkabau ketika musim panen tiba, sedangkan suluah dikepala bermakna sebagai pencerah atau penerang bagi masyarakat, yang mana pada masa dahulu sebelum datangnya agama Islam tari piring suluah ditampilkan untuk memuja dewa ketika masa panen tiba. Namun setelah datangnya agama Islam diibaratkan dengan suluah tadi tari piring ditampilkan dalam acara adat dan keagamaan. Dokumentasi sering dianggap sebagai rekaman dari aktualitas sewaktu kejadian yang sebenarnya berlangsung, disaat orang yang terlibat di dalamnya melakukan kehidupan nyata seperti apa adanya spontan dan tanpa media perantara. Tujuan dan manfaat dari Dokumentasi Kesenian Tradisional Minangkabau Tari Piring Suluah Dalam Bentuk Audio Visual adalah untuk menghasilkan media audio visual untuk dapat mengenalkan dan memberikan informasi tentang nilainilai dan filosofi yang terkandung didalam kesenian Tari Piring Suluah. Salah satu dari tujuan pembuatan dokumentasi audio visual ini adalah untuk menjaga kelestarian kesenian tari piring suluah. Adapun cara pengambilan data yaitu melalui cara observasi, dokumentasi dan wawancara, kemudian di analisis dan akhirnya menjadi sebuah konsep dari perancangan karya akhir ini. Perancangan karya akhir ini menghasilkan media utama berupa video dokumentasi yang berdurasi 15 menit dalam bentuk format DVD dan VCD yang menampilkan proses menari oleh para penari tari piring suluah. Video dokumentasi ini menggunakan visualisasi artistik, dilengkapi dengan media pendukung Poster, Stiker, kalender, Pin, Baju kaos, Cover CD, CD Label, Gantungan Kunci, Pembatas Buku, X Baner.