Evaluasi Nilai Intensitas Konsumsi Energi Dan Intensitas Pencahayaan Serta Penghematan Energi Listrik Laboratorium Dan Workshop Di Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Padang

Energi merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, salah satunya energi listrik. Meskipun energi listrik termasuk kepada energi yang dapat diperbaharui, namun pembangkit listrik umumnya masih menggunakan sumber
yang tidak dapat diperbarui. Di Indonesia energi listrik umumnya berasal dari pembakaran batubara. Setiap tahun kebutuhan energi listrik terus bertambah mengikuti pertambahan jumlah penduduk. Listrik dibutuhkan dalam banyak
kegiatan manusia, termasuk dalam proses pembelajaran.
Intensitas pencahayaan merupakan salah satu aspek penting dalam penunjang proses belajar mengajar, termasuk di Universitas Negeri Padang. Salah satu fakultas
Padang yang menggunakan energi listrik dalam jumlah yang besar adalah Fakultas Teknik, termasuk di Jurusan Teknik Sipil yang menggunakan energi listrik untuk
membantu proses belajar mengajar baik di kelas, aboratorium, dan Workshop. Umumnya intensitas pencahayaan di laboratorium dan workshop masih di bawah standar sehingga perlu dilakukan tinjauan mengenai intensitas cahaya, sekaligus upaya penghematan energi listrik yang bisa dilakukan. Tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk mengetahui besaran nilai intensitas konsumsi energi, intensitas pencahayaan, dan menentukan upaya penghematan energi listrik yang bisa
dilakukan di laboratorium dan workshop Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Uji Tarik, Workshop Kayu 1,
Workshop Plumbing, Workshop Batu Beton, Laboratorium Konstruksi Perkerasan Jalan Raya dan Workshop Kayu 2. Metode penelitian yang dilakukan berupa pengukuran, observasi dan wawancara. Data primer yang diperlukan dalam proyek
akhir ini yaitu berupa identifikasi penggunaan peralatan yang menggunakan energi listrik, luas ruangan, besaran daya, lama penggunaan alat dan intensitas pencahayaan di Laboratorium dan Workshop.Untuk data sekunder yang digunakan
berupa Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Pedoman Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Berdasarkan hasil analisis, penggunaan energi listrik tertinggi kategori bangunan non-AC terdapat pada Workshop Kayu 1 dengan daya sebesar 4.372kWh/m 2
/bulan dan termasuk kriteria sangat boros, sedangkan penggunaan energi listrik terendah yaitu pada Workshop Kayu 2 dengan daya sebesar 0.027 kWh/m 2/bulan termasuk pada kriteria sangat efisien. Untuk kategori bangunan berAC,
penggunaan energi listrik tertinggi yaitu pada Laboratorium Konstruksi Perkerasan Jalan Raya dengan daya sebesar 12.62 kWh/m 2/bulan dan termasuk kriteria efisien. Untuk nilai besaran intensitas pencahayaan pada masing-masing
ruangan di Laboratorium dan Workshop dengan jumlah seluruh ruangan yaitu 17 ruangan hanya terdapat satu ruangan yang memenuhi standar intensitas pencahayaan yaitu pada ruang kelas di Laboratorium Konstruksi Perkerasan Jalan
Raya. Ketidaksesuaian intensitas pencahayaan tersebut tidak terlalu berpengaruh dikarenakan kualitas dari pencahayaan buatan dibantu oleh keberadaan pencahayaan alami.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi listrik dilaboratorium dan workshop adalah dengan penggantian beberapa peralatan seperti lampu, dan komputer dengan jenis yang lebih hemat energi. Jurusan juga dapat
menerapkan perilaku hidup hemat energi dengan menggunakan peralatan listrik secara bijak, yaitu menggunakan peralatan secukupnya dan mematikan pada saat sudah tidak dibutuhkan. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menempelkan slogan-slogan atau poster mengenai hidup hemat energi dan mencari energi alternatif seperti penggunaan panel surya.