Implementasi Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 8 Kota Padang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 8 Kota Padang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak siswa yang kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung dan ketakutan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melihat dan mendeskripsikan mengenai bagaimana cara guru-guru di SMP Negeri 8 Kota Padang dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. data yang diperoleh selama penelitian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa guru PPKn di SMP Negeri 8 Padang secara umum sudah mengimplementasikan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam mengembangkan kemampuan berpikir ini guru-guru telah membuat rancangan pembelajaran dengan indikator yang merangsang anak untuk berpikir kritis dan kreatif contohnya dengan memakai kata kerja oprasional ranah kognitif menganalis, evaluasi, dan kreasi dari taksonomi bloom yang merangsang peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. dalam pelaksanaannya guru juga sudah menggunakan metode-metode yang dapat memancing kemampuan berpikir peserta didik mulai dari problem solving, discovery learning, penggunaan Al Quran sebagai alternatif bahan ajar, dan mengadaptasi teori punish and reward . Tugas, pertanyaaan, dan ulangan-ulangan yang diberikan ke peserta didik juga sudah meletakan komponen-komponen yang dapat membuat siswa berrpikir tingka tinggi seperti kenapa, mengapa, dan bagaimana. Ada dua faktor yang menghambat guru dalam mengimplementasikan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Yaitu faktor internal dan eksternal. Upaya yang dilakukan guru mengatasi hambatan tersebut dengan, 1) membuat rencana yang matang, 2) model dan metode pembelajaran yang membangkitkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif 2) apreasisi untuk siswa yang aktif dan mengerjakan tugas.