Peran Perempuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) (Peran perempuan Satpol PP di Kota Padang)

Novli, Ryan (2017) Peran Perempuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) (Peran perempuan Satpol PP di Kota Padang). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_04_RYAN_NOVLI_1201834_5237_2017.pdf] Text
B1_04_RYAN_NOVLI_1201834_5237_2017.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskanperan yang dilakukan oleh perempuan ketika bekerja sebagai Satpol PP di Kota Padang. Khususnya di Kota Padang, didapatkan data bahwa terhitung dari tahun 2012 jumlah penerimaan personil Satpol PP perempuan mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2016. Hal tersebut mengingat adanya perubahan dalam hal pemilihan profesi, yang mana sebelumnya dalam lembaga Satpol PP hanya mempekerjakan laki-laki, namun pada saat ini juga mempekerjakan perempuan. Hal ini membuktikan bahwa diperlukan peran dari perempuan untuk menjalankan tugas sebagai Satpol PP Penelitian ini di analisis dengan teori yang dikemukakan oleh Mary Wollstonecraft mengenai feminisme liberal. Feminisme yang merupakan sistem ide yang digeneralisasi, meliputi banyak hal tentang kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang dikembangkan dari suatu perspektif yang berpusat pada wanita, di dalam dua cara. Pertama, titik tolak semua penyelidikan itu adalah situasi (atau situasi-situasi) dan pengalaman-pengalaman wanita di dalam masyarakat. Kedua, teori tersebut berusaha melukiskan dunia sosial dari posisi khas yang menguntungkan wanita. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Maret 2017, melalui pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Kota Padang tepatnya di Kantor Satpol PP yang berlokasi di Jalan Tan Malaka No.36 C. Pemilihan informan dilakukan secara Purposive Sampling. Informan dalam penelitian ini berjumlah 28 orang. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi terbatas, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan triangulasi data. Triangulasi yang dilakukan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian ini dianalisis dengan analisis interaktif yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman, yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa peran perempuan satpol PP yaitu: 1) Untuk perempuan yang bekerja sebagai Satpol PP di kantor, tidak terdapat perbedaan pekerjaan terhadap perempuan. Jadi, baik Satpol PP laki-laki maupun Satpol PP perempuan mengerjakan tugasnya disesuaikan dengan aturan yang telah di tetapkan oleh kepala Satuan Polisi Pamong Praja. 2) Untuk perempuan yang bekerja sebagai Satpol PP di lapangan terdapat perbedaan peran gender diantaranya yaitu : a) Perempuan yang bekerja di lapangan di minta untuk menghadapi pihak perempuan juga karena di anggap jika menghadapi sesama perempuan maka Satpol PP perempuan akan mudah dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan di lapangan. b) Perempuan juga dianggap memiliki peran sebagai negosiator, sosialisasi dan mediasi dimana perempuan lebih mudah untuk memberikan pengertian. Hal ini disebabkan karena peran gender perempuan yang memiliki sikap lembut, sabar dan sopan sehingga dapat melakukan negosiasi dengan pendekatan yang membuat pihak yang akan ditertibkan dapat lebih mengerti dan memahami sehingga pihak tersebut sadar akan kesalahannya.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Peran Gender, Perempuan, Satpol PP
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1
Depositing User: FAUZZIYAH FAUZZIYAH
Date Deposited: 05 May 2025 03:32
Last Modified: 05 May 2025 03:32
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/9891

Actions (login required)

View Item
View Item