Etnobotani dalam Upacara Adat di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat

Etnobotani sangat penting untuk dipelajari oleh masyarakat indonesia, karena pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku-suku bangsa di Indonesia masih banyak yang belum diketahui. Masyarakat adat yang masih menjaganya adalah masyarakat di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Beragamnya suku yang mendiami Kecamatan Kinali seperti suku Minang, Jawa, Mandailing dan Batak tentu akan mempunyai prosesi adat yang berbeda sehingga pemanfaatan jenis tumbuhan dalam prosesi adat tersebut juga akan berbeda. Prosesi adat yang biasa dilakukan di Kecamatan Kinali ialah upacara adat pernikahan, kelahiran, kematian dan batagak kudo-kudo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, cara penggunaan dan makna tumbuhan dalam upacara adat tersebut. Metode yang digunakan adalah survei dan pengumpulan data dengan ekploratif yaitu wawancara dengan kuisioner dan koleksi langsung di lapangan. Wawancara ditujukan terhadap pemuka adat seperti datuak dan bundo kanduang. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA UNP. Berdasarkan penelitian didapatkan 39 species dalam 24 familia tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat. Makna dari tumbuhan yang digunakan ialah makna adat istiadat, kekeluargaan dan keindahan. Nilai manfaat tertinggi sebesar 1, suku Batak upacara adat pernikahan 2 species, yaitu Oryza sativa L. var glutinosa., dan Zanthoxylum acanthopodium. Suku Minang species Areca cathecu L. Suku Jawa pada upacara adat kelahiran species Trachelospermum jasminoides., sedangkan yang terendahnya sebesar 0,125 species Mussaenda frondosa L., Oryza sativa L. pada suku Batak.