Pengaruh Pupuk Organik Hasil Dekomposisi Trichoderma harzianum terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L.)

Salah satu tanaman sayuran yang digemari oleh semua lapisan masyarakat adalah tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.). Produksi sayur bayam di Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat. Peningkatan produksi sayuran lebih banyak terkait dengan peningkatan luas area tanam dan penerapan budidaya tanaman. Namun dalam mengejar sasaran produksi, petani dan pelaku pertanian seringkali menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Usaha mutlak dilakukan untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif adalah dengan cara menggunakan pupuk organik seperti kompos. Kompos secara alami lebih lambat terurai, oleh karena itu diperlukan dekomposer yang dapat menguraikan kompos dengan waktu yang lebih singkat. Salah satu yang dapat dijadikan sebagai dekomposer adalah mikroorganisme seperti Trichoderma harzianum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hasil dekomposisi T. harzianum dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam serta mengetahui pengaruh dosis pupuk organik hasil dekomposisi T. harzianum dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan adalah pemberian pupuk organik dengan dosis: 0 g, 15 g, 30 g, 45 g, 60 g, 75 g. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis of varians (ANOVA). Jika terdapat perbedaan maka dilakukan uji lanjut Duncan New Multiple Range Tess (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan hasil terbaik dengan dosis 45 g untuk tinggi tanaman, dosis 75 g untuk jumlah daun, dosis 45 g untuk luas area daun, dosis 30 g untuk berat basah, dan dosis 30 g untuk berat kering tanaman bayam (Amaranthus tricolor L.)