Solidaritas Tobo Kongsi dalam Pelaksanaan Tradisi Bantai Adat di Nagari Sijunjung

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti untuk mengungkap solidaritas sosial dalam melaksanakan tradisi bantai adat di Nagari Sijunjung. Bantai adat merupakan suatu tradisi yang dilaksanakan oleh kelompok tani yang dinamakan oleh masyarakat setempat dengan kelompok tobo kongsi. Tobo kongsi sebelum memasuki bulan Ramadhan melaksanakan suatu tradisi dengan melakukan penyembelihan kerbau. Untuk melaksanakan tradisi tersebut kelompok tobo kongsi saling tolong-menolong agar tradisi bantai adat dapat terlaksana dengan baik. Penelitian ini dianalisis dengan teori solidaritas sosial yang dikemukakan oleh Marcel Mauss. Mauss mengungkapkan bahwa pengaruh gagasan kolektif masyarakat yang belum berubah dan yang begitu mendalam berakar dalam kesadaran kolektif yaitu pemahaman orang-orang di dalam suatu masyarakat yang dimiliki bersama sehingga mempunyai refleksi dalam banyak unsur kehidupan sosialnya yang menunjukkan pada totalitas kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang ada pada warga masyarakat tersebut. Ikatan masyarakat seperti itu terjadi karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian etnografi, pemilihan informan dilakukan secara snowball sampling dengan jumlah inorman 29 0rang. Pengumpulan dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis data interaktif dari Miles dan Huberman dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dari solidaritas tobo kongsi dalam melaksanakan tradisi bantai adat adalah (1) solidaritas dalam mempersiapkan tradisi bantai adat seperti: mempersiapkan dana, mengadakan rapat anggota, membuat pondok untuk tempat keperluan acara tradisi bantai adat, (2) Solidaritas dalam pelaksanakan tradisi bantai adat seperti: pada acara kesenian sebelum penyembelihan kerbau dilakukan, melaksanakan penyembelihan kerbau, menguliti dan membagikan daging kerbau, makan bersama, berdoa dan bermaaf-maafan sebagai puncak dari acara bantai adat.