Perlakuan Guru Kepada Siswa Slow Learner dalam Proses Pembelajaran Sosiologi di SMA N 2 Bukittinggi

Siswa Slow Learner merupakan siswa yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental (fungsi intelektual di bawah teman temannya) disertai ketidakmampuan atau untuk belajar dan untuk menyesuaikan diri sehingga memerlukan pelayanan khusus. Dalam pelaksanaan program inklusi, siswa Slow Learner ini diintegrasikan ke dalam kelas siswa normal atau siswa biasa sedangkan guru yang mengajar dalam kelas merupakan guru biasa yang belum diberikan pendidikan untuk mengajar siswa Slow Learner. Hal inilah yang menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk mengetahui lebih jelas mengenai bentuk perlakuan guru yang diberikan kepada siswa Slow Learner dalam proses pembelajaran Sosiologi. Penelitian ini dianalisis dengan teori aksi dari Talcott Parsons. Aktor mengejar tujuan dalam situasi di mana norma-norma mengarahkannya dalam memilih alternatif cara dan tujuan yang ditentukan oleh kemampuan aktor untuk memilih. Kemampuan ini disebut Voluntarisme yaitu kemampuan individu untuk melakukan tindakan dalam arti menetapkan cara atau alat dan sejumlah alternatif yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan. Kemampuan guru untuk menemukan jenis dan tingkat inklusi yang memuaskan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus termasuk di dalamnya siswa Slow Learner. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus instrinsik. Teknik pemilihan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah informan keseluruhan adalah 18 orang. Data dikumpulkan dengan metode observasi non partisipan dan wawancara bebas dan mendalam. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif yang dikembangkan Milles dan Huberman, yaitu melalui tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perlakuan guru pada siswa Slow Learner dalam proses pembelajaran Sosiologi adalah (1) menjelaskan Materi secara berulang-ulang (2) mencatat kata kunci atau pokok-pokok pikiran dalam menuliskan dalam bentuk peta konsep (3) menggunakan media/power point (4) perlakuan remedial(5) memberikan toleransi/tambahan waktu dalam mengerjakan tugas (6) memberikan motivasi dan semangat kepada siswaq Slow Learner (7) membentuk kelompok belajar atau diskusi.