Pemanfaatan Puing Beton sebagai Bahan Tambahan Campuran Beton

Beton merupakan suatu material yang terbentuk dari campuran semen, pasta semen (adukan semen dan air) dengan agregat (pasir dan kerikil/batu pecah) yang dapat ditambah dengan menggunakan zat additive yang diinginkan. Persentase campuran puing beton sebagai pengganti agregat halus yang digunakan ialah 25%, 50%, dan 75%. Umur pengerasan beton yang direncanakan adalah 28 hari dan pengujian kuat tekan beton dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Teknik Sipil UNP. Keuntungan/kelebihan beton ialah biaya pemeliharaan yang kecil, tahan terhadap temperature tinggi, mampu memikul beban yang berat, bias dengan mudah membentuknya sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Pemakaian beton tidak selalu menguntungkan, adapun kekurangan beton ialah pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi, bentuk telah dibuat sulit untuk merubahnya, dan berat sendiri yang cukup besar serta memiliki daya pantul yang besar. Penambahan puing beton pada campuran beton tidak baik dipergunakan karena membuat kuat tekan beton menurun. Rendahnya kekuatan beton dipengaruhi oleh perlakuan terhadap beton. Ketika memasukkan campuran beton kecetakan, beton ditumbuk tidak rata sehingga menyebabkan beton memiliki banyak pori, ketika pengujian kuat tekan permukaan beton yang ditekan tidak datar.