Meningkatkan Kemampuan Pengenalan Warna Dasar Melalui Permainan Lingkar Warna pada Anak Tunagrahita Ringan di Kelas II SLB Work Shop Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang peneliti temukan saat prosess pembelajaran di SLB Work Shop Padang ada tiga orang siswa yang mengalami kesulitan pada saat mengenal warna. Berdasarkan hasil assesmen dan
wawancara, siswa mengalami masalah dalam pengenalan warna dasar (merah,kuning, biru). Penelitian ini bertujuan untuk menigkatkan kemampuan anak dalam mengenal warna dasar melalui permainan lingkar warna di kelas II SLB Work
Shop Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilalukan berkolaborasi dengan rekan sejawat. Subjek penelitian tiga orang siswa
tunagrahita ringan kelas II dan satu orang guru. Teknik pengumpulan data yaitu: observasi, diskusi dan tes. Data dianalisis dengan cara kualitatif and kuantitaif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pembelajaran mengenal warna dasar melalui permainan lingkar warna dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama terdiri dari tujuh kali pertemuan. Siklus dua melalui empat kali
pertemuan. 2) hasil dari pembelajaran mengenal warna dasar melalui permainan lingkar warna terlihat adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data sebelum diberikan tindakan, kemampuan anak dalam mengenal warna dasar yakni: AN
(0%), KV(15%) dan AK (15%). Sedangkan pada akhir siklus satu kemampuan AN meningkat menjadi (35%), KV (55%) dan AK (50%). Pada siklus dua kemampuan AN meningkat menjadi (55%), KV (80%) dan AK (70%). Dapat disimpulkan bahwa ketiga siswa mengalami peningkatan kemampuan mengenal warna dasar setelah diberikan tindakan melalui permainan lingkar warna di kelas
II SLB Work Shop Padang. Disarankan untuk guru dan peneliti selanjutnya agar dapat mengunakan permainan lingkar warna dalam meningkatkan kemampuan siswa mengenal warna dan dapat dikembangkan dalam mata pelajaran lain sesuai materi.