Efektifitas Permainan Congklak untuk Mengurangi Perilaku Geleng-Geleng Kepala pada Anak Autis X Kelas 4C SLBLubuk Kilangan Padang

Penelitian ini berawal dari pengamatan yang peneliti temukan saat
melakukan observasi. Peneliti menemukan seorang anak autis yang mengalami
hambatan perilaku suka menggeleng-gelengkan kepala. Dari pengamatan peneliti
menenukan anak suka menggeleng-gelengkan kepala, geleng-geleng kepala yang
dilakukan oleh anak sebelum proses pembelajaran yaitu pukul 07.30-08.00
sebanyak 15 kali dan selama proses pembelajaran pukul 08.00-09.30 sebanyak 22
kali dan pukul 10.00-12.00 sebanyak 21 kali. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan efektifitas permainan congklak untuk mengurangi perilaku gelenggeleng
kepala pada anak autis kelas 4C SLB Lubuk Kilangan Padang. Penelitian
ini menggunakan pendekatan eksperimen kasus tunggal dalam bentuk disain
multiple baseline, dengan menggunakan desain multiple baseline cross
condisions. Hasil penelitian pada kondisi baseline (A) perilaku geleng-geleng
kepala anak bervariasi yaitu kondisi sebelum masuk (07.30-08.00) dalam rentang
10-18 kali, kondisi sebelum istirahat (08.00-09.30) dalam rentang 7-23 kali dan
kondisi sesudah istirahat (10.00-12.00) dalam rentang 12-21 kali. Pada kondisi
intervensi (B) berupa permainan congklak didapat hasil bahwa perilaku gelenggeleng
kepala anak mengalami menurun secara bertahap yaitu kondisi sebelum
masuk (07.30-08.00) dalam rentang 7-10 kali, kondisi sebelum istirahat (08.00-
09.30) dalam rentang 8-12 kali dan kondisi sesudah istirahat (10.00-12.00) dalam
rentang 8-9 kali. Berdasarkan analisis data dalam kondisi dan antar kondisi pada
penelitian ini diperoleh estimasi kecenderungan arah positif, kecenderungan
stabilitas variabel (pada kondisi sebelum masuk pukul 07.30.08.00) dan stabil
(pada kondisi sebelum istirahat pukul 08.00-09.30 dan kondisi sesudah istirahat
pukul 10.00-12.00), jejak data positif, level stabilitas rentang variabel (pada
kondisi sebelum masuk pukul 07.30.08.00) dan stabil (pada kondisi sebelum
istirahat pukul 08.00-09.30 dan kondisi sesudah istirahat pukul 10.00-12.00),
perubahan level positif dan overlap data 0% ke tiga kondisi. Dengan demikian
hipotesis diterima, bahwa permainan congklak efektif untuk mengurangi perilaku
geleng-geleng kepala pada anak autis kelas 4C di SLB Lubuk Kilangan Padang.
Disarankan kepada guru dapat menggunakan permainan congklak untuk
mengurangi perilaku geleng-geleng kepala pada anak autis