Pembinaan Penyandang Disabilitas Pelaku Kriminal di Lembaga Pemasayarakatan Kelas II A Muara Padang (Deskriptif Kualitatif)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tindakan kriminal yang semakin banyak terjadi dan tidak mengenal siapa pelaku dari tindak kriminal, seperti penyandang disabilitas pelaku tindak kriminal. Pelaku tindak kriminal akan mendapatkan hukuman, seperti hukuman penjara yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan. Di lembaga pemasyarakatan narapidana akan diberikan pembinaan supaya tidak mengulangi perbuatan kriminalitas, begitu juga narapidana penyandang disabilitas memiliki hak yang sama walaupun memiliki keterbatasan. Di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Muara Padang terdapat dua orang narapidana penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan kepribadian dan kemandirian apa yang diberikan petugas Lembaga Pemasyarakatan kepada narapidana penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari dua orang penyandang disabilitas dan lima orang petugas lapas sebagai sumber utama, kepala lapas sebagai sumber pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian yang khusus diberikan petugas Lembaga Pemasayarakatan Kelas II A Muara Padang kepada penyandang disabilitas. Dalam pelaksanaan, penyandang disabilitas tidak dapat mengikuti pembinaan karena keterbatasannya. Metode yang digunakan masih konvensional, disertai dengan pengabaian petugas atas penyandang disabilitas, dan petugas lapas kebingungan untuk berkomunikasi dengan penyandang disabilitas. Oleh sebab itu disarankan kepada semua pihak agar lebih seius dan membantu kelancaran pemberian layanan pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian bagi narapidana penyandang disabilitas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Muara Padang.