Kinerja Persimpangan Jalan (Studi Kasus: Simpang Siteba-By Pass Padang)

Analisis kinerja persimpangan pada Simpang Siteba-By Pass dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian dan tingkat pelayanan simpang tersebut. Dalam menganalisis dibutuhkan data berupa volume arus lalu lintas serta geometrik simpang. Untuk mendapatkan data tersebut maka dilakukan survei selama tiga hari pada hari Sabtu tanggal 12 Mei 2018, Minggu tanggal 13 Mei 2018, dan Senin tanggal 14 Mei 2018. Survei dilaksanakan pada jam-jam sibuk yaitu pagi pukul 07.00-10.00 WIB, siang pukul 12.00-15.00 WIB, dan Sore pukul 16.00-18.30 WIB. Data yang diperoleh dari hasil survei dianalisis dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan rata-rata arus lalu lintas yang melewati Simpang Siteba-By Pass yaitu sebesar 3546.37 smp//jam dengan kapasitas simpang adalah 3312.44 smp/jam. Berdasarkan nilai tersebut maka didapatkan nilai derajat kejenuhan simpang yaitu sebesar 1.07. Nilai derajat kejenuhan pada simpang ini melewati batas maksimum yang telah ditentukan oleh MKJI 1997 yaitu sebesar 0.85. Berdasarkan nilai derajat kejenuhan tersebut maka tingkat pelayanan pada Simpang Siteba-By Pass berada pada level F dimana arus pada simpang tersebut menjadi dipaksakan dan terjadi tundaan simpang sebesar 27.17 det/ smp dengan peluang antrian sebesar 46.77-93.77%. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa saat ini Simpang Siteba-By Pass sudah tidak mampu lagi memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna jalan. Adapun solusi yang tepat untuk meningkatkan kinerja persimpangan ini adalah dengan cara memfasilitasi Simpang Siteba-By Pass dengan lampu lalu lintas. Dengan adanya pengaturan lampu lalu lintas tersebut maka akan dapat mengurangi permasalahan lalu lintas yang terjadi pada Simpang Siteba- By Pass.