Perencanaan Program di LKP Purwacaraka Music Studio Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Purwacaraka Music Studio Padang yang memiliki peserta kursus dengan prestasi yang baik di tengah pandemi covid-19. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara peneliti dengan pimpinan cabang dan data dari admin LKP Purwacaraka Music Studio Padang bahwa LKP ini berhasil mengirimkan perwakilan peserta kursusnya untuk perlombaan FLSN 2N tingkat provinsi, Festival Band antar SMA se-Kota Padang, Lomba Lagu Islami antar Sekolah, Challenge Duet dengan Bapak Purwa Tjaraka Per Cabang se-Indonesia, dan berbagai perlombaan lainnya dan mendapatkan hasil yang membanggakan. Selain itu, jumlah peserta kursus LKP ini terbilang cukup stabil yaitu berjumlah 1.417 orang dimasa pandemi covid-19. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti di LKP ini karena pada masa pandemi covid-19 masyarakat akan lebih fokus dalam mempertahankan kesehatan tubuh daripada mengikuti kursus musik namun, pada kenyataannya peserta kursus LKP ini tembus di angka 1.417 orang di tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang memahami dan mendalami maksud dari beberapa individu atau sekumpulan individu yang berawal dari persoalan sosial. Instrumen utama dari penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber data dalam penelitian ini adalah pimpinan cabang, tutor, peserta kursus dan orang tua peserta kursus LKP Purwacaraka Music Studio Padang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dengan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: LKP Purwacaraka Music Studio Padang melakukan semua persiapan pembelajaran berdasarkan arahan dari Purwacaraka Music Studio pusat. Kurikulum yang diberikan berdasarkan standar nasional kursus musik Indonesia sehingga persiapan yang harus dilakukan peserta kursus, kemampuan tutor, materi yang diajarkan, media yang digunakan, metode yang dipakai, lingkungan pembelajaran yang dipersiapkan untuk kenyamanan pengunjung, dan persiapan evaluasi pembelajaran peserta kursus berstandar nasional diseluruh daerah Indonesia. Hal ini membuat peserta kursus LKP Purwacaraka Music Studio yang berada di daerah kecil sekalipun mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, persiapan pembelajaran yang sama diseluruh wilayah di Indonesia dapat menarik minat peserta kursus yang belum bergabung karena pembelajaran kursus sudah sesuai dengan standar nasional kursus musik Indonesia. Saran dari peneliti yaitu (1) Disarankan kepada lembaga untuk mempertahankan prestasi peserta kursus, (2) Disarankan kepada lembaga untuk mempersiapkan jumlah peserta kursus yang terdaftar mengikuti kursus di LKP Purwacaraka Music Studio Padang, (3) Untuk pembaca diharapkan dapat mengambil pelajaran didalam skripsi ini.