Dinamika Pernikahan Usia Muda Lintas Generasi di Nagari Singgalang Kabupaten Tanah Datar

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis dalam melihat pernikahan usia muda di Nagari Singgalang Kabupaten Tanah Datar. Pernikahan usia muda ini telah terjadi sejak lama bahkan ada empat keluarga yang melakukannya hingga tiga generasi, ditengah banyaknya resiko-resiko yang akan ditimbulkan nantinya dari adanya pernikahan muda tersebut. Pernikahan usia muda lintas generasi di Nagari Singgalang ini terjadi di tengah kondisi sosial ekonomi yang berbeda pada zaman mereka masing-masing sehingga menimbulkan dinamika-dinamika pada setiap pernikahan muda yang mereka jalani. Dalam menganalisis penelitian ini, penulis menggunakan teori perkembangan keluarga (Family Life Cycle). Inti dari teori perkembangan keluarga adalah menjelaskan tentang proses perubahan dalam keluarga dengan unsur waktu sebagai sumberdaya yang sangat signifikan dalam perspektif perkembangan keluarga. Teori perkembangan keluarga merujuk pada proses perkembangan dan transformasi struktural yang progresif sepanjang sejarah keluarga. Terdapat tiga aspek penting untuk memahami fenomena perkembangan keluarga: (1) Perkembangan keluarga sebagai organisasi dan fenomena interaksi (2) Menekankan hubungan perilaku keluarga dan (3) Mencirikan sumber perkembangan perubahan, yaitu timbulnya tekanan hidup. Teori ini juga memandang bahwa perubahan tingkat keluarga dari waktu ke waktu dipercepat secara eksternal oleh masyarakat yang lebih luas (harapan masyarakat dan keterbatasan lingkungan). Penelitian ini juga dianalisis menggunakan teori psikologi kontekstual yang menekankan kepada teori etologis. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe studi kasus. Untuk pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan). Informan penelitian ini berjumlah 20 orang. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara mendalam. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data. Analisis data yang dilakukan adalah model analisis interaktif yang dikemukakan Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa pernikahan usia muda di Nagari Singgalang Kabupaten Tanah Datar memiliki berbagai dinamika diantaranya: (A) Latar belakang terjadinya pernikahan usia muda (a)generasi I: dijodohkan (b)generasi II: dijodohkan namun ada negosiasi (c)generasi III: tidak dijodohkan (B) Kondisi ekonomi setelah menikah (a)generasi I: sulit (b)generasi II: sulit namun ada perubahan (c)generasi III: baik (C) Konflik dalam pernikahan (a)generasi I: dipicu masalah ekonomi (b)generasi II: dipicu masalah ekonomi, namun ditambah oleh persoalan campur tangan keluarga (c)generasi III: dipicu oleh masalah keegoisan dan masih menginginkan adanya kebebasan (D) Pandangan masyarakat tentang pernikahan usia muda. (a)generasi I: menikah muda bukan merupakan hal yang aneh (b)generasi II: mulai berubah dimana masyarakat yang menempuh pendidikan yang tinggi akan dibanggakan (c)generasi III: sudah cukup janggal (E) Kondisi Kesehatan Reproduksi (a)generasi I: pasangan menganggap itu hal yang biasa karena kurangnya pengetahuan (b)generasi II: sudah ada antisipasi karena pengetahuan sudah mulai baik (c) generasi III: pengetahuannya baik