Meningkatkan Kemampuan Menghitung Satuan Panjang Melalui Media Bagan Tabel bagi Anak Berkesulitan Belajar Matematika: Single Subject Research Kelas IV di SDN 14 Koto Lalang Padang).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang tampak di lapangan yaitu seorang anak berkesulitan belajar matematika kelas IV di SDN 14 Koto Lalang Padang yang mengalami kesulitan dalam menghitung satuan panjang yaitu
menghitung dari kilometer hingga millimeter pada sistim perkalian baik satu tingkat, dua tingkat, tiga tingkat sampai enam tingkat. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa bagan tabel dapat meningkatkan kemampuan menghitung satuan panjang bagi anak berkesulitan belajar matematika kelas IV di SDN 14 Koto Lalang Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Research dengan disain A-B-A. Kondisi baseline (A1) yaitu kemampuan awal anak dalam menghitung satuan panjang sebelum diberikan perlakuan, kondisi intervensi (B)
yaitu kondisi dimana anak diberikan perlakuan dengan bagan tabel, sedangkan kondisi baseline (A2) yaitu kemampuan anak setelah tidak diberikan perlakuan lagi. Target behavior dalam penelitian ini adalah anak mampu dalam menghitung
satuan panjang mulai dari kilometer hingga millimeter pada sistim perkalian baik satu tingkat, dua tingkat, tiga tingkat sampai enam tingkat dengan benar yang
diukur dengan persentase. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis visual grafik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagan tabel dapat meningkatkan kemampuan menghitung satuan panjang bagi anak berkesulitan belajar matematika. Panjang kondisi baseline (A1) sebanyak delapan kali, kondisi intervensi (B) sebanyak 14 kali, dan kondisi baseline (A2) sebanyak enam kali.
Analisis dalam kondisi level perubahan kemampuan menghitung satuan panjang pada kondisi baseline (A1) meningkat (+10%), kondisi intervensi (B) meningkat (+70%), dan kondisi baseline (A2) meningkat (+5%). Pada analisis antar kondisi
dengan jumlah variabel yang dianalisis satu variabel yaitu kemampuan menghitung satuan panjang, dengan level perubahan pada kondisi B/A1 +10%, dan B/A2 +70% artinya bahwa persentase kemampuan anak dalam menghitung
satuan panjang meningkat. Persentase overlape pada kondisi baseline (A1) dengan kondisi intervensi sebesar 0% ,dan pada kondisi baseline setelah intervensi (A2)
dengan kondisi intervensi sebesar 0%. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis diterima, berarti bagan tabel dapat meningkatkan kemampuan menghitung satuan
panjang bagi anak berkesulitan belajar matematika kelas IV di SDN 14 Koto Lalang Padang. Disarankan bagi guru untuk menggunakan bagan tabel dalam meningkatkan kemampuan menghitung satuan panjang pada anak.