Upacara Mancaca: Studi Interpretivisme Simbolik Upacara Mancaca pada Masyarakat Korong Sungai Dandang, Nagari III Koto Aur Malintang Selatan

Pratama, Andika (2017) Upacara Mancaca: Studi Interpretivisme Simbolik Upacara Mancaca pada Masyarakat Korong Sungai Dandang, Nagari III Koto Aur Malintang Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_04_ANDIKA_PRATAMA_1201791_2070_2017.pdf] Text
B1_04_ANDIKA_PRATAMA_1201791_2070_2017.pdf

Download (5MB)

Abstract

Mancaca adalah suatu bentuk upacara yang dilakukan pada proses awal pembuatan rumah, yaitu saat peletakan batu pertama pondasi rumah. Upacara mancaca melibatkan tuan rumah, undangan dan beberapa tokoh masyarakat. Tamu undangan laki-laki yang hadir dalam mancaca membawa semen yang akan digunakan untuk membuat pondasi rumah, sedangkan tamu undangan perempuan membawa beras dan gula. Dalam upacara mancaca terlihat adanya kebiasaan tolong-menolong. Upacara mancaca juga di isi oleh serentetan ritual. Upacara mancaca masih dilaksanakan sampai sekarang sehingga diasumsikan memiliki makna didalamnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap makna simbol dari upacara mancaca. Penelitian ini dianalisis dengan teori interpretivisme simbolik yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Clifford Geertz menyatakan makna itu berasal dari kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Akarnya pada penafsiran masyarakat yang dicerminkan melalui sistem simbol atau jaringan simbol dari setiap kegiatan atau praktek yang mereka laksanakan. Penelitian ini termasuk kepada penelitian kualitatif dengan tipe penelitian termasuk kepada etnografi. Pemilihan informan secara purposive sampling dengan jumlah informan 23 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumen, serta validitas data dilakukan dengan trianggulasi data. Analisis yang digunakan adalah analisis interpretatif dengan langkah-langkah hermeneutik data, menginterpretasikan data, interpretatif dipresentasikan. Makna simbol benda dari batu pertama adalah sebagai wujud kepemilikan dan mampu memperkokoh bangunan rumah, makna simbol kikisan emas adalah membuat rumah brcahaya, makna simbol darah ayam adalah sebagai tumbal untuk menghindari malapetaka dan makna simbol air bunga lima macam sebagai alat yang dapat melindungi rumah dari gangguan roh jahat. Untuk makna aktivitas dalam upacara mancaca dapat dilihat pada aktivitas maagiah tau Mamak Rumah, maagiah tau Mamak Kaum, maundang, maagiah tau Kapalo Tukang, masak basamo, mambaok semen, mambaok bareh jo gulo; barundiang, gotong-royong mamasang batu pondasi dan makan basamo. Sedangkan makna upacara mancaca dan serangkaian aktivitasnya bagi masyarakat Sungai Dandang adalah : (1) Suatu bentuk resiprositas. (2) Sebagai Ajang Silaturahmi. (3) Solidaritas sosial. (4) Identitas dan jati diri. (5) Suatu bentuk singkretisme budaya.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Upacara, Mancaca, Simbol, Makna
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1
Depositing User: RAJANA RAJANA
Date Deposited: 29 Apr 2025 09:26
Last Modified: 29 Apr 2025 09:26
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/9078

Actions (login required)

View Item
View Item