Adjas Baheram SH Pejuang Kemerdekaan Era PDRI (1948-1949)

Skripsi ini merupakan kajian biografi dengan memilih tokoh Adjas Baheram sebagai objek penelitian. Kajian dalam skripsi ini menggambarkan peran Adjas Baheram pada era PDRI. Untuk memudahkan penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana proses keterlibatan Adjas Baheram sebagai tim pemancar YBJ6 pada masa PDRI? Dan bagaimana peran Adjas Baheram dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai pelaku perjuangan gerilnya bersama pemancar YBJ-6 di pedalaman Sumatera Tengah pada masa PDRI?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Adjas Baheram dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai pelaku perjuangan gerilnya bersama pemancar YBJ-6 di pedalaman Sumatera Tengah pada masa PDRI dan proses keterlibatan Adjas Baheram sebagai tim pemancar YBJ-6 pada masa PDRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan biografi yaitu studi tokoh atau sering disebut penelitian riwayat hidup ( Individu life history). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan data dari sumber-sumber yang relevan yaitu dengan wawancara dengan dan observasi . Kedua, kritik sumber yaitu melakukan pengujian terhadap data-data yang diperoleh dilapangan. Ketiga, analisis sintesis dan interpretasi. Keempat, penyajian hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah dalam bentuk tulisan atau skripsi. Dari hasil penelitian diatas ditemukan bahwa peran Adjas Baheram pejuang kemerdekaan pada era PDRI yang ikut andil dalam mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia, dimana beliau bersama rombongan Corps Pemanacar Gerilnya PTT. RI YBJ-6 dan masyarakat saling bahu-membahu untuk tetap menjadi bangsa Indonesia dengan citacitanya menjadi bangsa merdeka di dalam Republik Indonesia. Adjas Beheram beserta rombongan yang memulai perjalanan dari Bukittinggi menuju ke Halaban dan daerah-daerah seterusnya yang dilalui membutuhkan perjuangan yang luar biasa, karena adanya ancaman dari mata-mata Belanda yang selalu mengikuti rombongan pemancar YBJ-6. Kegigihan serta kepandaian yang Adjas Baheram miliki dalam menggunaka pemancar YBJ-6 dan kepandaian Adjas dalam berbahasa beliau mampu memberikan berita atau informasi ke luar negri yaitu New Delhi, India bahwa Indonesia masih ada.