Upaya KPU Kota Padang dalam Meningkatkan Partispasi Masyarakat Menuju Pemilu Tahun 2019

Penelitian ini di latarbelakangi rendahnya partisipasi masyarakat Kota Padang pada Pilkada tahun 2005 dengan tingkat partisipasi 53,30% yang merupakan partisipasi terendah di Provinsi Sumatera Barat, Pilkada tahun 2010 dengan tingkat partispasi 54,25% yang merupakan partispasi tiga terendah di Provinsi Sumatera Barat, dan Pilkada tahun 2015 dengan tingkat partisipasi52,06% yang merupakan partispasi tiga terendah di Provinsi Sumatera Barat.Selanjut nya Pileg tahun 2014 dengan tingkat partispasi 53,65% yang merupakan partisipasi terendah di Provinsi Sumatera Barat dan Pilpres tahun 2014 dengan tingkat partispasi 61,31% yang merupakan partispasi tiga terendah di ProvinsiSumatera Barat. Permasalahan diatas menarik untuk diteliti bagaimana upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) terutama KPU Kota Padang sebagai penyelenggara Pemilu dalam menanggulangi permasalahan tersebut.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Informan penelitian adalah Ketua Divisi SDM dan PARMAS, Kasubag TeknisPemilu dan Parmas dan 20 0rang relawan demokrasi pemilu tahun 2019. Jenisdata yang digunakan adalah data primer yang di peroleh secara langsung dansekunder data yang di peroleh secara tidak langsung. Teknik pengumpulan dataobsevasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data dengan carapengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa KPU Kota Padang telah melakukan sosialisasi sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Padang dalam Pemilu tahun 2019. Bentuk program KPU Kota Padang ini adalahsosialisasi yang dilakukan langsung oleh anggota KPU dan sosialisasi bersama Relawan Demokrasi (Relasi) sebanyak 55 orang dengan 10 basis sasaransosialisasi KPU. Hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat memperoleh informasidan ajakan dari KPU sehingga partisipasi masyarakat meningkat.