Identifikasi Residu Insektisida Pada Buah Tomat

Andraini, Helti (2011) Identifikasi Residu Insektisida Pada Buah Tomat. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_1_HELTI_ANDRAINI_80823_4051_2012.pdf] Text
B1_1_HELTI_ANDRAINI_80823_4051_2012.pdf

Download (133kB)

Abstract

Peneltian identifikasi residu insektisida pada buah tomat (Lycopersicum
commune) telah dilakukan di sentra produksi sayuran Kabupaten Solok
Sumatera Barat yaitu Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti dari
bulan Mei hingga September 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kadar residu insektisida
dan pengaruh perlakuan pasca panen serta dampak persepsi petani, terhadap
kadar residu insektisida pada buah tomat.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis residu insektisida di
laboratorium dan wawancara dengan petani setempat. Penentuan petani
responden dilakukan dengan pengambilan contoh secara acak yang sedang
menanam tomat, sedangkan pengambilan sampel di lapangan dilakukan
secara acak pada panen ketiga (panen terbesar). Setelah pengambilan sampel
dilapangan langsung dibawa ke laboratorium untuk di analisis sesuai dengan
masing-masing perlakuan, yaitu: (1) tanpa dicuci, (2) dicuci dengan air saja, (3)
dicuci dengan deterjen mama lemon 0,2% kemudian dicuci dengan air dan (4)
dikupas kulit arinya. Masing-masing perlakuan diekstrak dan diidentifikasi
kadar residunya. Untuk identifikasi residu insektisida digunakan metoda
Kromatografi Gas dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC),
sedangkan untuk mengetahui persepsi petani dilakukan dengan metoda survei
dan wawancara dengan petani tomat. Data residu insektisida dideskripsikan,
sedangkan data persepsi petani diolah secara analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di sentra produksi sayuran
Kabupaten Solok, dari tiga lokasi yaitu: Jorong Alahan Panjang, Taluak Dalam,
Taratak Galundi, ditemukan 5 jenis residu insektisida dengan bahan aktif
Diazinon, Permetrin, Deltametrin, Profenofos dengan kosentrasi tidak melebihi
BMR yang ditetapkan oleh pemerintah, dan Klorantriniliprol melebihi BMR.
Setelah proses pencucian buah tomat terjadi penurunan pada residu
insektisida dan pada tomat yang dibuang kulit arinya tidak dijumpai residu
insektisida. Adanya residu insektisida pada tomat karena dosis dan frekuensi
penyemprotan insektisida yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan petani tentang dampak negatif dari pemakaian pestisida. Dari
hasil wawancara dengan petani frekuensi penyemprotan lebih dari sepuluh kali
untuk satu musim tanam dan penyemprotan dilakukan satu sampai dua hari
sebelum panen.

Item Type: Thesis (Masters/Tesis)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Sekolah Pascasarjana > Ilmu Lingkungan-S2
Depositing User: Umma Mardhotillah A.Md.
Date Deposited: 30 Apr 2025 06:11
Last Modified: 30 Apr 2025 06:11
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/8894

Actions (login required)

View Item
View Item