Pengaruh Sikacim terhadap Perkembangan Mutu Beton K-250

Lamanya umur pengerasan beton yang mencapai 28 hari untuk bisa dibebani
100%, berdampak pada pelaksanaan pekerjaan yang memakan biaya semakin
mahal dan waktu yang lama agar cetakan beton bisa dibuka dan untuk segera bisa
dibebani. Dikarenakan hal itu penelitian ini mencoba menggunakan sikacim
untuk membuat beton yang cepat mengeras dalam umur kurang dari 28 hari dan
dosis yang tepat untuk sikacim itu sendiri.
Agregat halus (pasir) dan agragat kasar (split) yang digunakan adalah agregat
yang berasal dari Lubuk Alung, material di uji di labolatorium Bahan Bangunan
dan Mekanika Tanah Teknik Sipil FT UNP.
Mix design adalah suatu cara untuk membuat komposisi suatu campuran
beton dengan melakukan pengujian bahan atau material yang digunakan untuk
menyusun beton, sedangkan kuat tekan adalah kemampuan beton untuk
menerima gaya tekan persatuan luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dosis sikacim yang tepat untuk campuran beton K-250.
Mulai dari pembuatan perawatan dan pengujian dilakukan di laboratorium
Bahan Bangunan dan Mekanika Tanah Teknik Sipil FT UNP. Dengan
menggunakan agregat halus, agregat kasar, semen tipe 1 dan sikacim dilakukan
perencanaan formula campuran (mix design) K-250. Dengan perawatan di
rendam dalam air tawar, uji kuat tekan beton tampa bahan tambahan (beton
notmal) pada umur 14 hari adalah sebesar 228,8 Kg/cm2 , uji kuat tekan beton
dengan dosis sikacim 250 ml sebesar 224,7 Kg/cm2 , uji kuat tekan beton dengan
dosis sikacim 275 ml sebesar 280,8 Kg/cm2 dan uji kuat tekan beton dengan dosis
sikacim 300 ml sebesa 265,9 Kg/cm2. Sebagai kesimpulan pada umur beton 14
hari kekuatan beton dapat di capai 280,8 Kg/cm2 pada dosis 275 ml.