Perlawanan Masyarakat Lintau Buo dalam Menentang Kebijakan Belasting Tahun 1908

Pada awal abad ke dua puluh terjadi perlawanan masyarakat Minangkabau terhadap pemerintah kolonial sebagai reaksi dari penetapan pajak uang (belasting). Salah satu daerah yang melakukan perlawanan tersebut adalah Lintau Buo. Permasalahan dalam skripsi ini adalah mengapa masyarakat Lintau Buo melakukan perlawanan, apakah perlawanan rakyat Lintau Buo berkaitan dengan perang Kamang dan Manggopoh sekaligus menunjukkan tradisi perlawanan rakyat yang diwariskan sejak Padri danbagaimana keterlibatan tokoh masyarakat dalam perlawanan belasting di Lintau Buo dan bagaimana patriotisme rakyat Lintau Buo untuk menentang aturan belasting ini hingga mampu mempengaruhi kebijakan Belanda di Tanah Datar? Tujuan penelitian ini adalahuntuk merekonstruksikan perjuangan rakyat daerah Lintau Buo dalam menentang aturan belasting. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang dibagi dalam empat tahap yakni: Tahap pertama Heuristik yaitu mengumpulkan data yang relevan dengan topik penelitian ini baik data primer dan sekunder. Tahap kedua, setelah data dikumpulkan dilakukan kritik sumber yang merupakan tahap pengolahan data, tahap ini dilakukan dengan kritik eksternal dan internal. Tahap ketiga, interpretasi yaitu menghubungkan data yang perlu untuk dijadikan sumber penelitian baik yang diperlihatkan dilapangan maupun studi kepustakaan. Tahap terakhir yaitu penulisan sejarah yang sesuai dengan kaidah ilmu sejarah. Walaupun demikian penelitian ini juga memanfaatkan hasi wawancara dengan beberapa informan, ditambah informasi data dan fakta dari berbagai buku, artikel, surat kabar, jurnal, skripsi, disertasi dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan belasting telah membuat masyarakat Lintau Buo menentang kolonial dengan jalan melakukan perlawanan ke kantor controleur. Perlawanan ini merupakan efek dari perlawanan yang sama yang juga terjadi di Kamang dan perlawanan ini adalah satu bentuk kebanggan masyarakat Lintau yang pada zaman Padri juga melawan kolonial. Patriotisme masyarakat terlihat dari semangat mereka melawan Belanda dengan keterbatasan senjata. Damapk perlawanan ini adalah wilyah Onderafdelling Lintau dan Buo dijadikan menjadi bagian dari Onderafdelling Sijunjung