2012Meningkatkan Kemamampuan Pengoperasian Perkalian Melalui Metode Horizontal Pada Anak Tunarungu Kelas VI di SLBN 2 Padang Sarai (Single Subject Research)

Penelitian ini dilakukan pada seorang anak Tunarungu X kelas VI di SLBN 2 Padang Sarai, dari hasil pengamatan ditemui anak dalam menyelesaikan soal-soal perkalian yang menggunakan sisipan belum paham. Maka dari itu peneliti ingin meningkatkan kemampuan pengoperasian perkalian melalui metode horizontal. Jenis penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research dengan desain A – B. Ukuran target behaviornya dengan persentase, anak disuruh menyelesaikan soal-soal perkalian, kemudian peneliti mencatat hasilnya dan dihitung menggunakan persentase, berapa persen anak dapat menyelesaikan soal-soal perkalian tersebut . Data dianalisis dengan menggunakan analisis visual grafik yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Setelah data dianalisis, maka didapat persentase tertinggi pada kondisi baseline adalah 43,33 % ini menandakan kemampuan pengoperasian perkalian masih rendah. Sedangkan pada kondisi intervensi persentase yang didapat adalah 100 %, artinya bahwa kemampuan pengoperasian perkalain anak jauh lebih meningkat. Pada kondisi baseline tingkat level perubahan kemampuan pengoperasian perkalian adalah 10 % (+) artinya menunjukkan ke arah positif bahwa persentase kemampuan pengopersaian perkalian yang di dapat selama kondisi baseline sedikit naik namun persentasenya masih rendah. Sedangkan untuk intervensi tingkat level perubahannya adalah 70 % (+) artinya menunjukkan ke arah yang positif bahwa persentase kemampuan pengoperasian perkalian yang didapat pada selama kondisi intervensi jauh meningkat dibandingkan dengan kondisi baseline. Sedangkan untuk persentase overlapenya didapat sebanyak 0 %, artinya semakin kecil persentase overlape maka semakin baik pengaruh intervensi terhadap target behaviour. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya dapat diterima yaitu metode horizontal dapat meningkatkan kemampuan pengoperasian perkalian bagi anak tunarungu kelas VI di SLBN 2 Padang sarai. Maka dapat disarankan kepada guru, kepala sekolah, dan guru hendaknya dalam memberikan pembelajaran selalu memperhatikan anak dan menyesuaikan metode pembelajaran yang cocok dengan anak