Meningkatkan Motorik Halus melalui Mozaik bagi Anak Tunagrahita Sedang: Penelitian Tindakan Kelas D.I di SLB Gema Insani Padang

Penelitian ini dilatar belakangi masih kakunya tangan anak dalam melakukan aktivitas di kelas. Hal ini disebabkan kemampuan motorik halus anak masih rendah. Oleh sebab itu peneliti akan meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui mozaik (menempel daun pisang kering). Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang kelas D.I/C melalui mozaik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan guru kelas dan dua orang (HF dan PT) subjek penelitian yaitu anak tunagrahita sedang kelas D.I di SLB Gema Insani Padang. Data dikumpulkan melalui observasi, tes dan dokumentasi dan diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) proses pembelajaran menggunakan mozaik (menempel daun pisang kering) untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dilakukan dua siklus. Siklus I tujuh kali pertemuan dan siklus II dengan lima kali pertemuan berdasarkan alur: perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. 2) Hasil pembelajaran diperoleh: setelah asesmen kemampuan HF sebesar (43,5%), setelah siklus I (87%), sedangkan setelah siklus II meningkat menjadi (97,8%). Pada PT saat asesmen kemampuannya hanya (37%), setelah siklus I siklus ini adalah (78,3%) dan setelah siklus II kemampuannya (93,5%). Dari hasil penyajian data dapat disimpulkan bahwa penggunaan mozaik dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang. Dengan demikian dapat disarankan pada sekolah, guru dan peneliti selanjutnya untuk menggunakan mozaik dalam melatih motorik halus anak tunagrahita sedang.