Meningkatkan Kemampuan Membaca Ayat Pendek Al-Qur’an melalui Metode Tartil bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas Dasar IV/C: Penelitian Tindakan Kelas di SLB Amal Bhakti Sicincin

Latar belakang penelitian ini berawal dari ditemukannya siswa tunagrahita ringan kelas DIV/C kurang mampu membaca ayat pendek AL-Qur’an. Hal ini karena tidak bisa membaca ayat pendek Al-Qur’an menggunakan metode Iqra’ yang selama ini digunakan guru selain itu anak belum bisa membaca huruf hijaiyah yang dirangkai menjadi kata. Tujuan dari penilitian ini adalah meningkatkan kemampuan membaca ayat pendek Al-Qur’an pada anak tunagrahita ringan (RD, AS, DW dan BS) di kelas DIV/C di SLB Al Amal Bhakti Sicincin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Tindakan ini dilakukan kepada empat orang anak yang menjadi subjek penelitian yaitu anak tunagrahita ringan kelas DIV/C di SLB Amal Bhakti Sicincin.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama siklus I yang dilaksanakan empat kali pertemuan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari mendengarkan penjelasan guru tentang penggunaan metode tartil, menyebutkan huruf dan tanda baca, menggunakan metode tartil dalam membaca ayat, membaca bacaan Arab ayat pendek, dan menyelesaikan latihan. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa diakhir siklus I dapat dilihat bahwa RD dan DW sebelum diberi tindakan medapatkan nilai 10, dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 50. Sementara AS sebelum diberi tindakan mendapatkan nilai 5 dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 50. Sedangkan BS sebelum diberi tindakan medapatkan nilai 5, dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 37,5. Sedangkan pada siklus II dilakukan dalam empat kali proses pembelajaran membaca surat Al-Ikhlas ayat 1-4 melalui pengoptimalan metode tratil nilai anak meningkat. Dimana RD dan DW pada siklus I mendapat nilai 50 setelah diberi tindakan dengan pengoptimalan metode tratil mendapat nilai 75, AS pada siklus I mendapat nilai 50 dan pada akhir siklus II mendapat nilai 62,5, dan BS pada siklus I mendapat nilai 37,5 dan pada akhir siklus II mendapat nilai 62,5. Dari hasil penyajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa metode tartil dapat meningkatkan kemampuan membaca ayat pendek Al-Quran pada anak tunagrahita ringan kelas DIV/C. Dengan demikian dapat disarankan kepada sekolah, guru, dan peneliti berikut untuk dapat menggunakan metode tartil dalam meningkatkan kemampuan ayat pendek Al-Quran bagi anak tunagrahita ringan.