Visualisasi Bunga Tulip pada Karya Tapestri

Bunga merupakan salah satu tumbuhan yang memilik bentuk yang indah dan warna yang sangat bervariasi. Bunga tulip merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bunga yang memiliki bentuk dan warna yang indah sehingga menarik divisualisasikan dalam karya seni khususnya tapestri. Bunga tulip sering dijadikan objek dalam berbagai karya seni tetapi penulis tertarik menjadikan objek bunga tulip pada karya tapestri. Tapestri merupakan salah satu teknik dalam pembuatan kriya tekstil yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat. Tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang, baik berwarna maupun tidak berwarna yang dipergunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir dipakai sebagai hiasan dinding. Hiasan dinding dengan teknik tenun tapestri dengan objek bunga tulip merupakan karya akhir penulis. Sepertihalnya tenun (Weaving) tapestri memiliki struktur benang memanjang (benang Lungsi) dan benang melintang (Benang pakan). Tenun tapestri mengunakan benang pakan lebih banyak (lebih dari satu benang) sedangkan tenun biasa cenderung mengunakan benang tunggal. Karena pengunaan benang pakan yang lebih banyak maka memungkinkan untuk menghasilkan gradasi warna. Gradasi warna ini banyak penulis gunakan untuk mencapai dimensi kedalan objek serta arah pencahyaan objek maupun latar belakangnya. Perbedaan jumlah benang pakan antara objek dengan latar belakangnya serta teknik penenunan akan memberi tekstur yang berbeda-beda sehingga menghasilkan karya tapestri yang unik serta dapat menampilkan keindahan bunga tulip. Proses finising dengan sulam dilakukan setelah proses penenunan selesai. Proses ini beretujuan untuk menyempurnakan bentuk objek bunga tulip yang tidak bisa dicapai dengan teknik tenun tapestri atau untuk membuat detail karya sehingga tercapai bentuk yang diinginkan. Jenis tusuk yang penulis gunakan tusuk silang dan tusuk batang. Tusuk silang banyak digunakna untuk bagian objek yaitu : bunga, daun dan batang. Sedangkan tusuk batang digunakan untuk rumput pada karya pada karya empat. Setelah selesai proses menyulam selanjutnya karya dibingkai. i