Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan Pasca Pandemi Covid-19 (Studi Interaksi Guru Pamong Dan Mahasiswa PL Di SMAN 1 Nan Sabaris Padang Pariaman)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan Pasca Pandemi Covid-19 Studi Interaksi Guru Pamong Dan Mahasiswa PL Di SMAN 1 Nan Sabaris Padang Pariaman. Pelaksanaan PLK dilakukan bertapatan pada masa pendemi covid-19, sehingga pembelajaran dilakukan secara daring, dalam hal ini pembelajaran melibatkan teknologi untuk menunjang keberlangsung proses pembelajaran. Tidak lama kemudian situasi pendemi sudah mulai berukurang sehingga pembelajaran tatap muka sudah dilakukan kembali seperti biasanya. Saat pelaksanaan PLK tersebut sistem pembelajaran menggunakan kurikulm 2013 yang melibatkan teknologi dalam mengelola sistem pembelajaran, ditambah adanya tuntutan pendidikan abad 21 mengharuskan setiap proses pembelajaran melibatkan teknologi digital sebagai kerangka dasarnya. Baik pendidik maupun tenaga kependidikan dituntut untuk cakap dalam menggunakan teknologi, dan juga mahasiswa sebagai calon guru nantinya juga harus dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Dalam pelaksanaan PLK disitulah terjadinya proses belajar mahasiswa untuk menjadi guru. Dalam pelaksanaan PLK guru pamong tidak menjalankan perannya sebagaimana yang ada dalam buku pedoman PLK. Sehingga dari permasalahan tersebut adanya ketidaksesuaian dalam pelaksanaan PLK. Guru pamong memberatkan penugasan di luar tanggungjawab mahasiswa PL dan mahasiswa PL merasa dirugikan dan dimanfaatkan oleh guru pamong karena guru pamong hanya bertindak sesuai kebutuhannya sendiri. Dari permasalahan tersebut dapat terlihat bahawa terjalinnya suatu pola interaksi sosial disosiatif antara pamong dan mahasiswa PL dalam pelaksanaan PLK. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori dari George Simmel mengenai Subordinat dan Superordinat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif tipe studi kasus intrinsik. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan informan berjumlah 19 orang yang terdiri satu orang wakil kurikulum, 10 orang guru pamong dan 8 orang mahasiswa PL. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dengan menggunakan jenis observasi partisipasi, wawancara dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (Indeth Interview), dan studi dokumen. Untuk memeriksan keabsahan data penelitian ini maka penulis menggunakan triangulasi data, data dianalisis menggunakan model Mathew B.Miles dan A. Michael Huberman, diantaranya tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alasan terjalinnya interaksi sosial disosiatif antara guru pamong dan mahasiswa diantaranya, guru pamong memiliki otoritas terhadap mahasiswa PL, mahasiswa kurang bersosialisasi di sekoloah, guru pamong terkendala dalam penggunaan teknologi, pamong tidak menjalankan perannya sebagai pembimbing, dan pamong memberikan penugasan di luar tanggung jawab mahasiswa.