Muriyanto, Trisno (2012) Tradisi Basuntiang Bagi Marapulai Dalam Adat Perkawinan di Kenagarian Indropuro Kabupaten Pesisir Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_3_TRISNO_MURIYANTO_89294_5056_2012.pdf [thumbnail of B1_3_TRISNO_MURIYANTO_89294_5056_2012.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_3_TRISNO_MURIYANTO_89294_5056_2012.pdf
Download (883kB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tradisi yang unik dikenagarian Indropuro karena dikenagarian ini marapulainya memakai suntiang, sedangkan dikenagarian lain marapulainya memakai saluak. Hal ini dikarenakan nagari Indropuro dahulunya terjadi perperangan perebutkan wilayah dengan terjadi perperangan tersebut orang Indropuro menyambut pihak lawan dengan tarian dan anak daro, sehingga tertariklah pihak lawan ini dengan salah satu dari anak daro tersebut dengan demikian maka dipakaikanlah sunting oleh orang Indropuro kepada lawan tersebut. Adapun permasalah dalam penlitian ini yaitu kurang nya pengetahuan generasi muda tentang basuntiang dan mempelajari makna dan nilai yang tekandung dari tradisi basunting. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui proses pelaksanaan, mengetahui timbulnya, mengetahui makna dan nilai yang terkandung serta mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat dalam melaksanakan tradisi basuntiang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalahmengguanakan teknik wawancara bebas tanpa struktur tapi terfokus dan study dokumentasi. Informan penelitian dipili dengan purposive sampling. Selanjutnya data dikumpulkan melalui wawancara dan study dokumentasi. Data dianalisis melalui teknik reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pelaksanaan tradisi basuntiang sama dengan poses perkawinan secara adat minangkabau umumnya namun yang membedakannya yaitu pada hiasan kepala yang digunakan oleh marapulai. Yang menyebabkan terjadinya tradisi basuntiang bagi marapulai yaitu dilatar belakangi oleh perperangan perebutkan wilayah dengan terjadi perperangan tersebut orang Indropuro menyambut pihak lawan dengan tarian dan anak daro, sehingga tertariklah pihak lawan ini dengan salah satu dari anak daro tersebut dengan demikian maka dipakaikanlah sunting oleh orang Indropuro kepada lawan tersebut. Adapun makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi basuntiang yaitu niali adat dan nilai agama serta perubahan di masyarakat dalam melaksanakan tradisi basuntiang terlihat dari suntiangnya yang mana dahulunya suntiang berasal dari kerajaan sedangkan sekarang tidak dan kurangnya keingin tahuan generasi muda terhadap tradisinya.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Adat, Perkawinan |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-S1 |
Depositing User: | MUKHLIS MUKHLIS |
Date Deposited: | 28 Apr 2025 08:35 |
Last Modified: | 28 Apr 2025 08:35 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/8695 |