Teaching Reading Comprehension in a Narrative Text by Using Story Grammar Map to Junior High School Students

Reading merupakan salah satu skill atau keterampilan berbahasa yang sangat penting, karena hampir semua sumber ilmu pengetahuan berbentuk tulisan memerlukan keterampilan reading untuk memperolehnya. Menurut KTSP 2006, fokus materi untuk siswa SMP adalah text types, seperti teks deskriptif, teks recount, dan teks naratif, yang menuntut pemahaman yang lebih dalam untuk memahami isi cerita. Namun, mengajarkan reading untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidaklah mudah. Banyak permasalahan yang muncul ketika proses belajar mengajar reading berlangsung. Permasalahan yang sering terjadi dalam kegiatan belajar mengajar reading untuk siswa SMP adalah kurangnya minat belajar, sehingga berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam reading. Salah satu penyebab permasalahan di atas adalah kurangnya kreatifitas guru dalam menyajikan materi pelajaran di kelas, seperti tidak ada menggunakan media pengajaran, metode atau strategi pengajaran yang dipakai tidak sesuai dengan usia anak dan materi pelajaran, sehingga rasa bosan dan suasana monoton di dalam kelas kerap dirasakan siswa, sehingga tidak tercapai terhadap pemerolehan keterampilan reading. Sebagai solusi untuk permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah strategi yang bisa meningkatkan kemampuan reading siswa, sekaligus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik. Salah satunya dengan menggunakan Story Grammar Map. Story Grammar Map adalah sebuah strategi yang digunakan guru untuk mengajarkan reading comprehension kepada siswa. Dalam kegiatannya, siswa diminta untuk menentukan characters, setting, problems, solution, dan moral dari sebuah teks (disini teks yang dipilih adalah teks naratif) yang telah di baca, yang kemudian dimasukkan dalam bagan, atau skema yang telah disediakan.