Debit Resapan Air Tanah Berdasarkan Laju Infiltrasi dan Konduktivitas Hidrolik Jenuh pada DAS Sungai Pisang Kota Padang

Kota Padang merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Barat yang rawan dengan bencana banjir. Banjir disebabkan akibat rendahnya kemampuan tanah dalam melewatkan air dari permukaan tanah. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian terhadap tanah tentang debit resapan air tanah berdasarkan laju infiltrasi dan konduktivitas hidrolik jenuh pada DAS Sungai Pisang Kota Padang. Infiltrasi merupakan gerakan air secara vertikal melalui permukaan tanah ke dalam profil tanah. Selanjutnya, air akan bergerak ke lapisan tanah yang lebih dalam dan menjadi air tanah (groundwater). Kemampuan tanah dalam melewatkan air pada tiap lapisan tanah tersebut disebut dengan permeabilitas atau konduktivitas hidrolik jenuh. Metode pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan menggunakan alat double ring infiltrometer selama ±2 jam dan konduktivitas hidrolik jenuh menggunakan alat handbor dan pipa selama ±20 menit. Pengukuran dilakukan terhadap 10 grid yang telah ditentukan dengan ukuran grid 350 x 350 meter. Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata laju infiltrasi dan konduktivitas hidrolik jenuh sebesar 0,130349 cm/menit dan 0,01733 mm/detik. Nilai tersebut menunjukan bahwa DAS Sungai Pisang memiliki karakteristik daerah resapan air yang sangat rendah yaitu berada pada zona VI/D (0,1-0,2 cm/menit) dengan jenis tanah kerikil halus dan butiran kasar bercampur pasir butiran sedang (10-2 -10 mm/detik) serta besar debit air yang mampu dirasapkan ke dalam tanah pada DAS Sungai Pisang yaitu masing-masing sebesar 95.540,15 m3 /jam dan 339.926,23 m 3 /jam.