Peranan Tungku Tigo Sajarangan dalam Pembinaan Moral Remaja di Jorong Parit Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai bentuk kejahatan yang dilakukan oleh para remaja sekarang ini. Untuk itu dibutuhkan peranan Tungku Tigo Sajarangan dalam pembinaan moral remaja yang didapat melalui kegiatan pengajian, siraman rohani, dan kegiatan olahraga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan Tungku Tigo Sajarangan dalam pembinaan moral remaja Di Jorong Parit Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat melalui kegiatan pengajian, siraman rohani dan olahraga, serta kendala-kendala dan upaya-upaya Tungku Tigo Sajarangan dalam menghadapi kendala yang ditemukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan tekhnik Purposive Sampling. Jenis datanya adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bentuk kejahatan yang dilakukan oleh remaja yaitu kasus ganja, menghisap lem, minum-minuman keras dan perjudian. Untuk mengatasi hal tersebut Tungku Tigo Sajarangan mengadakan kegiatan pengajian, memberikan siraman rohani dan kegiatan olahraga untuk mengurangi bentuk kejahatan yang dilakukan remaja. Pelaksanaan kegiatan ini memiliki beberapa kendala internal dan eksternal. Kendala internal yang berasal dari remaja yaitu masih kurang minat dan ketertarikan (motivasi) remaja untuk mengikuti kegiatan pengajian, terlihat dari masih banyak remaja yang belum mengikutinya, padahal kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pembinaan moral remaja yang sudah rusak. Kendala eksternal yaitu kendala dari segi sarana dan prasarana, dimana sarana dan prasarana untuk mengadakan kegiatan olahraga yang kurang mendukung dan belum lengkap sehingga tujuan kegiatan belum berhasil secara maksimal, sehingga dilakukan upaya-upaya mengatasi kendala-kendala tersebut.