Pemilihan Tanah Timbunan yang Digunakan di Daerah Pengembangan Kota Padang

Dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Padang 2010-2030 secara
ekspilit menyebutkan bahwa relokasi pusat pemerintah Kota Padang dipindahkan
ke kawasan Aie Pacah. Menurut Rina (2006) menyatakan bahwa tanah disekitar
kawasan Aie Pacah tersebut termasuk ke dalam klasifikasi tanah lunak (soft soil).
Lapisan tanah lunak umumnya terdiri dari tanah yang sebagian besar terdiri dari
butiran-butiran yang sangat kecil seperti lempung atau lanau. Keadaan tanah dasar
yang lunak apabila tidak ditangani dengan baik akan mempengaruhi kondisi dan
mempercepat kerusakan bangunan di atasnya. Untuk menstabilkan tanah tersebut
perlu dilakukan penggantian tanah dengan tanah timbunan. Dari observasi yang
dilakukan terhadap tiga lokasi asal tanah timbunan yaitu (Kasiak Putiah
Kecamatan Lubuak Aluang, Sungai Bangek di Kecamatan Koto Tangah, dan
Gunung Sariak di Kecamatan Kuranji) terdapat perbedaan tanah secara visual.
Berdasarkan perbedaan tersebut diperlukaan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui tanah timbunan yang baik dari tiga lokasi pengambilan sampel,
dengan pengujian kepadatan tanah dengan uji Proctor dilakukan di Laboratorium
Pengujian Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT UNP dan uji kekuatan tanah
dengan uji CBR (California Bearing Ratio) dilakukan di Laboraturium Pengujian
Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. Dari hasil
pengujian Pemadatan dan CBR Laboraturium didapatkan satu lokasi yang paling
baik untuk tanah timbunan pada daerah pengembangan Kota Padang di kawasan
Aie Pacah yaitu tanah Kasiak Putiah Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten
Padang Pariaman. Tanah timbunan Kasiak Putiah dengan nilai berat kering
tertinggi untuk uji pemadatan/uji proctor dengan berat volume kering 1,350
gr/cm3 dan nilai kadar air optimum 22,30%, dan nilai CBR tertinggi 34,00%.
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat
mengetahui lokasi pengambilan tanah untuk tanah timbunan.