Model Pelatihan Investigasi Gedung Pasca Gempa untuk Meningkatkan Kompetensi Profesi pada Pendidikan Vokasi

Kerusakan bangunan gedung akibat gempa bumi yang terjadi di Indonesia
perlu untuk diselidiki apakah bangunan masih dalam kondisi aman atau tidak
untuk digunakan dan memastikan apakah struktur bangunan masih dapat
diperbaiki atau tidak. Penyelidikan ini membutuhkan seseorang yang mampu dan
kompeten untuk melakukan cara atau langkah yang tepat dalam pemecahannya.
Kebutuhan seseorang yang memiliki kompetensi dan mampu menangani hal ini
perlu diwujukan melalui pendidikan vokasi. Penelitian ini bertujuan menemukan
model pelatihan investigasi gedung pasca gempa yang valid, praktis dan efektif
yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan vokasi.
Disertasi ini berisi Research and Development, produk dikembangkan
dengan prosedur model ADDIE Dick and Carry. Uji validitas model dilakukan
dengan memvalidasi konstruk sintak dan isi oleh pakar materi, model dan bahasa.
Uji efektifitas dilakukan melalui pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Tingkat efektifitas diukur berdasarkan hasil belajar yang meningkat,
baik kognitif, afektif dan psikomotor. Katagori kepraktisan dilakukan dengan
penyebaran angket kepada instruktur dan peserta pelatihan yang isinya berupa
tanggapan tentang produk yang disajikan.
Penelitian menghasilkan model pembelajaran AMDAL yang memiliki 6
sintak, yakni; 1) Orientasi, 2) Penyajian Materi, (3) Demonstrasi Skenario, (4)
Latihan Terbimbing, (5) Aksi dan Analisis Lapangan, dan (6) Evaluasi.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) menghasilkan nilai RMSEA kurang dari
0,05 yakni 0,00, nilai P-value lebih dari 0,05 dan nilai x2/df < 2 menunjukkan
bahwa sintak model AMDAL berkriteria sempurna (Goodness of fit) dan
rangkaian sintak yang valid. Untuk perangkat model, nilai indeks Aiken’s V ratarata
berada diantara 0,6 s/d 1 (0,6 ≤ V ≤ 1), ini berarti bahwa perangkat model
memenuhi kriteria valid. Nilai rata-rata Tingkat Capaian Responden (TCR) angket
terhadap buku model dan modul sebesar >80% berarti praktis sedang buku
panduan instruktur dan peserta pelatihan sebesar >90% berarti sangat praktis.
Perbandingan tes awal dengan tes akhir di uji efektifitas terjadi kenaikan sebesar
20,08% di kelas kontrol dan 40,88% di kelas eksperimen serta kenaikan 17,03%
hasil posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa produk penelitian dinyatakan efektif.
Kata kunci: Model AMDAL, Pelatihan Investigasi, Gedung Pasca Gempa,
Kompetensi, Pendidikan Vokasi