Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan Gedung Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Provinsi Sumatera Barat

Pondasi merupakan bagian konstruksi yang pertama dikerjakan di lapangan pada suatu pembangunan, berfungsi memikul seluruh beban bangunan yang bekerja di atasnya dan meneruskan ke tanah bawahnya ke dalam lapisan tanah keras yang dapat memikul konstruksi tersebut. Proyek pembangunan Gedung Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Provinsi Sumatera Barat menggunakan pondasi tiang pancang diameter 35 cm K-600 beban rencana untuk satu tiang pancang sebesar 75 ton. Karena tiang pancang diameter 35 cm pecah saat pemancangan maka diganti dengan pondasi tiang pancang diameter 45 cm K-600. Hal ini menimbulkan pertanyaan kenapa tiang pancang diameter 35 cm pecah saat pemancangan sedangkan tiang pancang diameter 45 cm tidak pecah saat pemancangan. Dari hasil analisis yang dilakukan ternyata pondasi tiang pancang diameter 35 cm hanya mampu menahan beban sebesar 69,972 ton (beban rencana belum tercapai 69,972 ton < 75 ton). Sedangkan pondasi tiang pancang diameter 45 cm mampu menahan beban sebesar 106,29 ton (beban rencana tercapai bahkan melebihi 106,29 ton > 75 ton).