Palang Merah Indonesia (PMI) pada Masa Pemberontakan PRRI di Nagari Situjuah Gadang Kabupaten 50 Kota tahun 1958-1961

Dampak dari pemberontakan PRRI telah banyak menelan korban jiwa dari berbagai pihak, baik dari TNI maupun dari PRRI yang tidak mendapatkan perawatan tenaga medis secara maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibentuk suatu
organisasi sosial Palang Merah Indonesia sebagai penolong pertama korban perang dengan berbagai aktivitas-aktivitasnya pada waktu itu. Penulisan skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan bagaimanakah aktivitas-aktivitas dari organisasi Palang Merah Indonesia selama masa PRRI di Nagari Situjuah Gadang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sejarah meliputi heuristik, kritik sumber, analisis dan interpretasi serta
historiografi (penulisan sejarah) berupa skripsi. Pertama, penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang dianggap relevan dengan masalah penelitian melalui studi pustaka dan arsip. Wawancara di lapangan dengan nara
sumber baik dari pelaku sejarah maupun masyarakat. Kedua, penulis melakukan kritik sumber, terdiri dari kritik ektern dan kritik intern terhadap data-data yang
didapatkan di lapangan. Ketiga, penulis melakukan proses analisis dan interpretasi terhadap data yang diperoleh di lapangan dan menghubungkan data yang berkaitan
dengan masalah penelitian kemudian disesuaikan dengan proses waktu dan peristiwa.Keempat, penulis menyajikan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah berupa
skripsi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Palang Merah Indonesia pada masa PRRI memainkan peran yang sangat penting sebagai penolong pertama korban
perang. Dalam menolong para korban, mereka tidak membeda-bedakan tentara dari pihak mana yang ditolong, setiap korban yang terluka, baik dari pihak PRRI maupun
dari TNI mereka siap menolong karena Palang Merah Indonesia berfungsi sebagai penolong pertama korban perang yang terluka ataupun yang meninggal dunia. Dalam
menolong para korban, para relawan PMI turut aktif dalam menjalankan berbagai aktivitas-aktivitas di Nagari Situjuah Gadang pada waktu itu. Aktivitas yang dilakukan selama terjadinya konflik, diantaranya merawat dan menangani para
korban yang terluka maupun yang telah meninggal dunia, menyediakan obat-obatan serta menyediakan tempat pengungsian dan makanan bagi korban perang.