Konflik Sosial dalam Novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) konflik sosial individu dengan dirinya sendiri dalam novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi; (2) konflik sosial individu dengan lingkungan keluarganya dalam novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi; (3) konflik sosial individu dengan masyarakat sekitar dalam novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, antara lain: (1) hakikat novel; (2) struktur novel; (3) pendekatan analisis fiksi; (4) kajian sosiologi sastra; (5) hakikat konflik; dan (6) konflik sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dengan teknik analisis isi. Data penelitian ini adalah penggambaran konflik sosial individu dengan dirinya sendiri, lingkungan keluarganya dan masyarakat sekitar. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi yang diterbitkan pada bulan Maret 2012 dengan ISBN 978-979-22-8169-9 oleh penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, beralamat di jalan Palmerah Barat 29-37, Blok I, Lt. 5, Jakarta 10270. Data dikumpulkan dengan langkah-langkah berikut: (1) membaca novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi; (2) menandai peristiwa yang mengarah pada permasalahan penelitian; (3) menginventarisasikan data yang berkaitan dengan konflik sosial. Setalah data dikumpulkan, data-data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah berikut: (1) mendeskripsikan data berdasarkan konsep konflik sosial, (2) mengklasifikasikan data melalui satuan-satuan peristiwa, (3) menginterpretasikan data, (4) membuat kesimpulan dari hasil penelitian, dan (5) menulis laporan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penokohan dalam novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru Karya Khairul Jasmi dapat dikelompokkan atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama dalam novel Lonceng Cinta di Sekolah Guru adalah Nurus dan Zeta. Tokoh pendamping antara lain Eni, Kribo, Patra Rajawali, Sesenti, Tata, Fitri, Ridwan, Tafdi, Lilis, Pipit, Yuli, Budi, Gadis Berpayung Kuning, Dede, Bapak Mawardi, Maman, Pak Fauzi, Fuad, Sukri, Khairil, Nofialdi, Abrar, Gadis Berkacamata, dan Zulkarnain. Konflik Sosial dalam novel ini terdiri atas: (1) konflik individu dengan dirinya sendiri, dialami oleh tokoh Nurus; (2) konflik individu dengan lingkungan keluarganya, dialami oleh tokoh Ridwan, Gadis berpayung kuning dan Nurus; (3) konflik individu dengan masyarakat sekitar, dialami oleh tokoh Nurus dan Zeta