Tindak Kekerasan terhadap Tokoh Perempuan Masa Perang dalam Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak kekerasan yang terkandung dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer. Dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer banyak hal yang menarik untuk diteliti, terutama mengenai tindak kekerasan. Untuk itu, kajian teori dalam penelitian ini mencakup yaitu: hakikat novel, struktur novel, pendekatan analisis fiksi, sosiologi sastra, tindak kekerasan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif , teknik analisis isi. Data penelitian ini adalah bentuk perangkat bahasa yang menunjukkan tindak kekerasan dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer yang mencakup ditelusuri berdasarkan unsur penokohan. Sumber data penelitian ini adalah novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Miiter karya Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan oleh penerbit Kepustakaan Populer Gramedia tahun 2001. Data dikumpulkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) membaca novel berulang-ulang sambil menandai unsur yang berkaitan; (2) menginventarisasikan data dengan menggunakan format invetarisasi data. Setelah data dikumpulkan, data-data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan data ; (2) menginterpretasi data (3); menafsirkan temuan dan pembahasan dari permasalahan yang ada; dan (4) menulis laporan berdasarkan temuan dan pembahasan.
Berdasarkan temuan dan pembahasan dapat disimpulkan dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer terdapat dua bentuk kekerasan yaitu kekerasan fisik dan nonfisik yang menyebabkan khususnya kaum perempuan menderita dan dijadikan sebagai pemuas nafsu oleh Jepang secara paksa dan banyak terjadi pelanggaran pelanggaran terhadap aspek-aspek sosial dan hak hak. Pelanggaran itu disebabkan pengaruh kekuasaan dan wewenang yang tidak mengindahkan hukum dan undang-undang yang berlaku, dan menyebabkan rakyat menderita akibat penjajahan Jepang, penindasan, perempasan hak terhadap rakyat khususnya perempuan banyak terjadi pada masa perang dunia II. Tidak itu saja bagi yang laki-laki mereka dijadikan tenaga kerja Rhomusa oleh Jepang.