Tinjauan Psikologis Tokoh Utama Naskah Drama Senja di Taman Karya Iwan Simatupa

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik batin psikologis tokoh utama yang tergambar dalam naskah drama Senja di Taman karya Iwan Simatupang. Penelitian ini menggunakan teori sastra tentang karakteristik drama, pendekatan objektif dan mimesis yang dihubungkan dengan pendekatan psikologis tokoh utama. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat analisis isi. metode yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis data. Data penelitian ini adalah unsur penokohan naskah drama yang berisi perilaku tokoh yang menunjukkan konflik batin tokoh utama, sumber datanya dari naskah drama Senja di Taman karya Iwan Simatupang yang diterbitkan oleh C.V Bakti Pustaka Jakarta, pada bulan september 1966 dengan 15 halaman. Penelitian ini dititik beratkan pada isi naskah drama berupa psikologis tokoh utama dalam naskah drama Senja di Taman karya Iwan Simatupang. Data diperoleh dsn dianalisa dengan tahapan berikut ini. (1) Membaca dan memahami isi naskah drama Senja di Taman secara keseluruhan. (2) Mengiventarisasikan data tentang prilaku tokoh utama yang menunjukan konflik batin dengan kajian psikoanalisis. (3) Mencatat data pada tabel pencatatan. (4) Menganalisis dan menginterpretasi data serta menyimpulkan. (5) Tahap akhir dari penelitian ini adalah membuat laporan dari data yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya skonflik batin tokoh utama yang terdapat dalam naskah drama Senja di Taman karya Iwan Simatupang. Tokoh utama tersebut diberi nama OT (Orang Tua). OT merupakan orang yang kaya raya, ia mempunyai dua orang istri dan delapan orang anak. Istri pertamanya telah meninggal karena penyakit yang dideritanya. Dengan istri pertama tersebutdia mempunyai delapan orang anak. Setelah istri pertamanya meninggal OT menikah lagi, dan tidak memiliki anak. Istri keduanya tersebut hanya ingin merebut harta OT, setelah harta OT berhasil dimilkinya. OT tidak dipedulikan lagi bahkan istri keduanya tersebut menikah lagi dan tinggal dirumah OT. Semua milik OT dikuasainya, tanpa ada yang tersisa sedikitpun. Ia hanya boleh menepati gudang yang dulunya gudang tersebut tempat barang-barang yang tidak digunakan OT. Di dalam gudang titu, OT hanya ditemani seekor kucing atau hewan peliharaannya yang merupakan hewan kesangannya yang diberi nama Minah, nama tersebut adalah nama istri pertama OT, dan menurut ia kucingtersebut yang bisa mengerti ia. Karena istri dan anaknya tidak seorangpun yang peduli dengannya. Dalam peristiwa itu, OT menggunakan ketiga aspek yaitu id, ego, dan superego. Keinginannya untuk mencari kucingnya yang hilang (id), OT tidak menuntut istri keduanya untuk memperhatikannya (ego), dan lebih banya diam dan tidak menuntut perhatian kepada anak dan istrinya (superego).