Studi Literartur Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining Terhadap Kompetensi Belajar Peserta Didik

Penulisan ini dilatar belakangi berdasarkan hasil observasi dan wawancara di sekolah yang menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru. Peserta didik kurang terlihat aktif, kepercayan diri dalam mengungkapkan ide atau gagasan masih tergolong rendah. Akibatnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran rendah dan hal tersebut juga berdampak pada kompetensi belajar peserta didik baik dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menuntut keaktifan peserta didik adalah dengan penerapan model pembelajaran. Berdasarkan studi literatur penulis menemukan model pembelajaran yang cocok untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan yakni dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi literatur dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu jurnal ilmiah seperti artikel. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data terdiri atas beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menelusuri artikel-artikel yang terdapat pada jurnal online di penulusuran Google Scholar, mengumpulkan artikel-artikel yang berkaitan dengan kriteria yang telah terakreditasi SINTA 4, mereview masing-masing artikel yang dipilih, dan menarik kesimpulan dari review masingmasing artikel. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kompetensi belajar peserta didik. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining menjadikan peserta didik sebagai fasilitator dan diajak berpikir sehingga akan menghasilkan pertukaran informasi yang lebih mendalam dan lebih menarik serta menimbulkan rasa percaya diri pada peserta didik. Dengan proses yang terjadi di tahapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining tersebut sangat membantu meningkatkan kompetensi belajar peserta didik baik dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.