Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooperatif Think-Pair-Share dan Konvensional Pada Mata Pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik Kelas X TITL SMK N 2 Sawahlunto

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak hasil belajar siswa di bawah KKM pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik. Hal ini dapat terjadi akibat siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa terbiasa untuk datang, duduk, dengar dan catat kemudian hafal materi tanpa berusaha menggali informasi dan memikirkan tentang materi pembelajaran yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini diterapkan metode pembelajaran Kooperatif Think-PairShare dan Konvensional. Kedua model pembelajaran ini sama-sama memiliki kekuatan dan kelemahan. Untuk melihat metode mana yang meningkatkan hasil belajat maka dilakukan suatu penelitian yang berbentuk Eksperimen. Melihat gejala tersebut maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa melalui metode Kooperatif Think-Pair-Share dan Konvensional pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik Kelas X TITL SMKN 2 Sawahlunto. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode pembelajaraan Kooperatif Think-Pair-Share dan Konvensional. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen untuk melihat adanya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran Think-Pair-Share dan Konvensional. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TITL1 dan siswa kelas X TITL2 yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Yang menjadi kelas Eksperimen adalah kelas X TITL1 menggunakan pembelajaran Think-Pair-Share, dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas XTITL 2 menggunakan pembelajaran Konvensional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa soal objektif sebanyak 20 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (t-tes). Dari hasil penelitian terlihat bahwa kelas yang menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share memiliki rata-rata nilai ( 80,65 ) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional ( 60,80 ). Sedangkan dari perhitungan t-test diperoleh t hitung adalah 5,97 dan t tabel 1,697. Dengan demikian, hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diterima. Hal ini disebabkan karena metode Think-Pair-Share siswa dibimbing untuk lebih aktif dalam pembelajaran sekaligus berinteraksi dalam masyarakat belajar. Pada pembelajaran konvensional siswa lebih banyak sebagai penerima informasi.